Universitas Negeri Semarang (UNNES) resmi membuka pendaftaran mahasiswa baru pada semester gasal tahun 2023/2024.
Pendaftaran dibuka seiring dengan turunnya rekomendasi dari Kementerian Kesehatan, Konsuil Kedokteran Indonesia (KKI), dan telah dilakukannya sidang majelis Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) tentang akreditasi minimal Prodi Kedokteran UNNES.
Dekan Fakultas Kedokteran UNNES Prof. Dr. Mahalul Azam, M.Kes. menjelaskan, rekomendasi Kementerian Kesehatan telah diterima pada 20 Juni 2022 dan rekomendasi KKI telah diterima Januari 2023. Adapun visitasi akreditasi LAM-PTKes telah dilakukan pada 5 Juli 2023.
Pendaftaran mahasiswa baru Prodi Kedokteran akan dibuka pada 1 sampai 10 Agustus 2023 secara daring di laman unnes.ac.id/admission.
Menurut Prof. Azam, persiapan prodi kedokteran telah dilakukan sejak 2019. Namun secara intensif mulai dilakukan tahun 2021. Selain melengkapi persyaratan administratif yang ketat, UNNES juga menyiapkan sarana dan prasarana perkuliahan, antara lain tenaga pengajar, ruang kelas, dan sejumlah laboratorium. Selain itu, UNNES juga bekerja sama dengan RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus sebagai rumah sakit pendidikan.
“Total kita sudah memiliki 51 dosen, 32 merupakan dosen tetap dan lainnya merupakan dosen dokter pendidik klinis,” katanya, Senin (31/7).
Untuk memastikan persiapan kuliah, UNNES juga juga telah menyiapkan 12 laboratorium sesuai standar antara lain Lab. Histologi, Lab Patologi Klinis, Lab Patologi Anatomi, Lab Parasitology, Lab Microbiologi, Lab Anatomy, Lab Fisiologi, Lab CBT, Skill Laboratorium, Objective Structured Clinical Examination (OSCE), Lab. Farmakologi, dan Lab Biokimia.
Fakultas Kedokteran UNNES sendiri akan menempati kampus UNNES di Jalan Kelud. Kampus yang dulu digunakan sebagai kampus Sekolah Pascasarjana (SPs) itu dinilai representatif karena memiliki fasilitas modern dan lengkap.
Prof. Azam menambahkan, Prodi Kedokteran UNNES memiliki visi yang khas karena didesain untuk menghasilkan dokter unggul yang siap mengabdi di daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T) dengan semangat wawasan konservasi.