Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof Dr Fathur Rokhman MHum membagikan pengalaman terbaik dalam persiapan UNNES menuju PTN-BH di acara Focus Group Discussion yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ) secara daring, Senin (4/10).
Dalam kesempatan ini, Prof Fathur menyampaikan untuk menuju PTN-BH ada hal yang harus diperhatikan oleh semua komponen, terutama civitas akademika UNJ.
Rektor UNNES mengatakan hal itu ada kebersamaan, kerja keras,dan integritas.
“Ini merupakan tiga kunci kesuksesan dan sangat penting dalam membangun kebersamaan semua komponen dalam mengembangkan visi serta kapasitas akademik berkelas dunia. Tentunya kesuksesaan UNNES daalam penyiapan PTN-BH tak lepas dari kerja keras tim dalam menyusun dan merevisi dokumen-dokumen PTN-BH,” tuturnya.
Untuk itu, tambah Prof Fathur, motivasi dan semangat harus terus digelorakan kepada semua komponen untuk saling menguatkan dan mewujudkan pengembangan akselerasi.
“Hal ini sudah kami lakukan di UNNES dan bisa digunakan di UNJ untuk memotivasi civitas akademik nya untuk mengembangkan kapasitas akademik yang bersanding dengan kampus-kampus lainnya. Kita perlu memaparkan kelebihan-kelebihan saat menjadi PTN-BH untuk terus memotivasi,” jelas Prof Fathur.
Prof Fathur menjelaskan, peralihan menjadi PTN-BH bukan untuk komersialisasi kampus, namun untuk membuat pengembangan akademik menjadi lebih luas.
“Mudah-mudah dalam proses-nya, UNJ diberikan kelancaran untuk mengajukan persyaratan PTN-BH dan. Alhamdulillah RPP UNNES sudah diagendakan pada tahun 2022 menjadi PP PTN-BH. Semoga dengan ini UNNES dan UNJ dapat bersama-sama menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum,” pungkasnya.
Hadir, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Dr H M Solehuddin MPd MA yang juga memberikan pengalaman terkait UPI yang sudah menjadi PTN-BH.
Prof Dr H M Solehuddin menambahkan, tidak perlu khawatir untuk menjadi PTN-BH karena diberikan ruang keleluasaan untuk mengelola dan merintis PTN-BH.
Menurutnya, menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum bukan soal komersialisasi, tapi membangun kewirausahaan pendidikan dengan memanfaatkan hasil-hasil kewirausahaan untuk mendukung pelaksanaan program Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sementara, Rektor UNJ Prof Dr Komarudin MSi berharap forum FGD ini dapat memantik motivasi dan semangat UNJ untuk segera menyiapkan persyaratan PTN-BH.
“Ini kami akan segera mengejar ketertinggalan UNNES yang sudah satu langkah di depan, dan UPI yang sudah menjadi PTN-BH, kami ini dekat di Jakarta, kami merasa kepanasan karena UNNES dan UPI sudah lebih dahulu menyiapkan dan menjadi PTN-BH. Terima kasih kepada UNNES dan UPI yang sudah berbagai pengalaman terbaik menuju PTN-BH,” ungkapnya.