Perkumpulan Pengelola Jurnal Manajemen (PPJM) seluruh Indonesia bekerjasama dengan jurusan Managemen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Semarang (UNNES) mencoba mengambil peran yang lebih intens, khususnya pada pengelolaan publikasi karya ilmiah, Rabu (13/9) di Hotel Grand Edge, Semarang.
Ketua PPJM, Moh Khoiruddin menjelaskan , hingga saat ini masih ada sejumlah kendala yang dihadapi oleh para pegelola jurnal di Perguruan Tinggi. Beberapa diantaranya adalah masih kurangnya jurnal bereputasi baik, masih banyak juga jurnal yang belum terakreditasi, dan pengelolaan jurnal yang tidak profesional serta belum dapat diakses secara online.
Selain itu Khoirrudin juga memaparkan, menurut data di SCIMAGO Journal Ranking, hingga tahun 2016 untuk kawasan Asia, Indonesia menduduki peringkat ke-11, jauh dibawah negara Singapura di urutan ke-6, dan Malaysia di urutan ke-8. Sementara urutan tiga besar, masih dipimpin oleh Cina, Jepang dan India. Hal inilah yang PPJM dan Management UNNES mendorong ada solusi riil, yang mampu mengatasi permasalah tersebut.
Saat membuka acara Wakil Dekan Bidang Akademik FE UNNES, Heri Yanto MBA PhD menyampaikan, Workshop dan Call for Paper 2017 yang diselenggarakan oleh PPJM ini sangat penting untuk penerbitan maupun pengelolaan menuju jurnal bereputasi.
Dengan acara ini diharapkan, melaui PPJM Indonesia, khususnya bagi para akademisi dan pengelola jurnal manajemen, juga akan mampu melakukan barter karya ilmiah dengan inovasi Teknologi Informasi, yang akan menerapkan Open Journal System, hingga jurnal akan lebih terkelola secara profesional.
Acara yang dihadirkan 150 peserta dari Perguruan Tinggi di Indonesia menghadirkan pakar, diantaranya B.M. Purwanto MBA, PhD (UGM), Irwan Trinugroho,MSc.,PhD (UNS), DR. Windy Abdillah M.Sc. (Universitas Bengkulu) dan DR. Wahyono (UNNES).