Hubungan dua universitas negeri di Semarang, Unnes dan Undip, akan tetap mesra meski pimpinan universitas berganti. Unnes dan Undip memilik sejarah panjang sebagai adik dan kakak. Oleh itu, hubungan baik keduanya akan terus terjalin di masa mendatang.
“Dulu Unnes adalah bagian dari Undip. Ini sejarah. Ketika masih menjadi FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) sehingga akhirnya menjadi lembaga sendiri bernama IKIP dan kemudian menjadi Unnes,” kata Rektor Unnes Sudijono Sastroatmodjo dalam silaturahmi pimpinan Unnes dan Undip di Rektorat Kampus Undip, Tembalang, Senin (1/4) tadi.
Hal sama disampaikan Rektor Undip Sudharto P Hadi. Menurutnya, hubungan baik kedua universitas ini bahkan terjalin erat dalam berbagai kegiatan bersama. Dalam penyelenggaraan SMPTN tahun lalu misalnya, kedua universitas berbagi tempat. Peserta ujian IPA di Undip adapun peserta IPS di Unnes.
“Kalau sekarang Unnes tumbuh dengan berbagai prestasi, itu kebanggaan Undip juga. Itu artinya si kakak bisa membimbing adiknya dengan baik,” kata profesor ilmu lingkungan itu.
Sudijono yang datang bersama Pembantu Rektor I Agus Wahyudin dan Pembantu Rektor III Masrukhi bermaksud pamitan. Pasalnya, per tanggal 11 April mendatang Ia akan melepas jabatan sebagai rektor, jabatan yang lebih dari enam tahun diembannya. Ia berharap kerja sama kedua lembaga akan terus berjalan dan semakin erat.
Rektor Undip yang didampingi Pembantu Rektor III Prof. Warsito, Pembantu Rektor IV Prof. Sultana, serta sejumlah dekan dan pembantu dekan mengucapkan selamat karena Sudijono dipilih gubernur petahana Bibit Waluyo untuk maju sebagai calon wakil gubernur.
Prof. Darto, secara informal, bahkan menyampaikan sejumlah masukan tentang kondisi Jawa Tengah mutakhir ini. Jika kelak Sudijono terpilih, Prof. Ato menyampaikan pesan supaya memperhatikan masalah lingkungan yang dihadapi masyarakat Jawa Tengah.
Semoga Bapak Sudijono jadi Wagub Jateng dan unnes akan lebih maju, amin