Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali memperkokoh posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi unggul di Indonesia dengan mengukuhkan enam profesor baru. Penambahan guru besar ini menegaskan komitmen UNNES dalam memperkuat iklim akademik, produktivitas riset, serta kontribusi keilmuan yang berdampak bagi masyarakat.
Rektor UNNES, Prof. Dr. S. Martono, M.Si., menegaskan bahwa pengukuhan profesor bukan sekadar pencapaian personal, melainkan amanah akademik yang sarat tanggung jawab.
“Meningkatkan iklim akademik, produktifitas publikasi dan dampak sosial dari ilmu pengetahuan. Diktisaintek berdampak menandai perubahan cara pandang, agar ilmu pengetahuan tidak berhenti di ruang akademik, tetapi mampu memberi dampak besar secara sosial, ekologis, dan ekonomi,” tegasnya.
Ia juga berharap para profesor yang dikukuhkan dapat terus mendorong kemajuan UNNES serta memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
“Profesor yang dikukuhkan dapat melahirkan karya pemikiran, karya inovasi untuk kemajuan UNNES, bangsa dan negara. Profesor bukanlah akhir capaian, tapi awal tanggung jawab untuk kita menyandang gelar itu,” harapnya.
Adapun enam profesor yang dikukuhkan memiliki kepakaran lintas bidang strategis, mulai dari pendidikan vokasi, seni dan budaya, hukum, olahraga, bahasa, hingga musik.
Prof. Dr. Ir. Sucipto, M.T., IPM., dikukuhkan sebagai Profesor Bidang Manajemen Pendidikan Vokasi. Ia dikenal melalui riset penguatan link and match pendidikan kejuruan dengan dunia industri melalui model 8+i dan inovasi SIMILA sebagai sistem informasi kemitraan sekolah–industri berbasis digital.
Di bidang pendidikan seni rupa, Prof. Dr. Syakir Muharrar, M.Sn., berkontribusi melalui kajian batik sebagai warisan budaya dalam pendidikan, dengan mengembangkan pendekatan dialektika budaya yang memadukan nilai tradisi dan dinamika global.
Sementara itu, Prof. Dr. Drs. Suhadi, S.H., M.Si., sebagai Profesor Bidang Ilmu Hukum Pertanahan, menaruh perhatian pada keadilan agraria perkotaan. Melalui pendekatan sosio-legal, ia mendorong reforma agraria perkotaan berbasis kolaborasi demi kepastian hukum dan hak hunian layak.
Prof. Dr. Drs. Hermawan Pamot Raharjo, M.Pd., dikukuhkan sebagai Profesor Bidang Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Ia mengembangkan model Competition-Based Learning (CBL) untuk meningkatkan partisipasi, sportivitas, dan pembentukan karakter siswa dalam pembelajaran PJOK.
Di bidang pendidikan bahasa Indonesia, Prof. Dr. Drs. Herman Budiyono, M.Pd., menekankan pembelajaran menulis yang terintegrasi dengan penguatan karakter, sehingga keterampilan berbahasa berjalan seiring dengan penanaman nilai kebangsaan dan integritas.
Sementara itu, Prof. Dr. Syahrul Syah Sinaga, M.Hum., sebagai Profesor Bidang Pendidikan Musik Sekolah, berfokus pada penguatan musik lokal melalui integrasi kearifan lokal dan teknologi digital. Inovasinya, seperti platform E-Local Tunes dan lagu trilingual, mendorong pendidikan musik yang berakar pada identitas budaya sekaligus berwawasan global.
Pengukuhan enam profesor ini menjadi penegasan langkah UNNES dalam mewujudkan visi sebagai universitas bereputasi dunia, pelopor kecemerlangan pendidikan, serta kampus berwawasan konservasi yang berdampak nyata bagi masyarakat luas. (Sat)




