Dalam rangka memperkuat pengetahuan dalam pendidikan sains, teknologi fabrikasi, serta kolaborasi riset antara institusi Indonesia dan Korea, dua dosen Universitas Negeri Semarang mengikuti Short-Term Training Program yang diselenggarakan di Korea pada 3-7 Februari 2025. Program yang diselenggarakan oleh Sogang University dalam inisiatif LUPIC (Leading University Project for Internasional Cooperation) telah dimulai sejak 2023 dan direncanakan berlangsung hingga 2029.
Delegasi Indonesia yang diundang dalam program ini terdiri dari Prof. Woro Sumarni dan Prof. Cepi Kurniawan dari UNNES, serta Prof. Asep Kadarohman, Prof. Triannisa Rahmawati, dan Prof. Fitri Khoerunnisa dari UPI dan perwakilan UNDHIKSA (secara daring).
Program dimulai dengan LUPIC Bi-annual Meeting, di mana perwakilan dari UPI, UNNES, dan UNDIKSHA memaparkan laporan perkembangan, capaian, serta rencana strategis ke depan. Diskusi berfokus pada evaluasi hasil proyek tahun kedua, identifikasi tantangan, serta perumusan roadmap strategis untuk tahun ketiga kerja sama.
Selain kegiatan akademik, delegasi juga mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Korea, bertemu dengan Education Attaché, Mrs. Amaliah, untuk mendiskusikan kerja sama akademik dan riset antara institusi pendidikan Indonesia dan Korea di bawah proyek LUPIC.
Delegasi Indonesia juga mengadakan pertemuan dengan pimpinan Sogang University, termasuk Presiden Prof. Luke Jong-hyeok Shim dan Wakil Presiden Eksekutif Prof. Tai-kyung Song, guna membahas peluang kerja sama institusional dan penelitian. Diskusi berfokus pada perluasan program pertukaran akademik, inisiatif riset bersama, serta pengembangan proyek kolaboratif di bidang sains dan teknologi.
Kegiatan dilanjutkan dengan menghadiri seminar di Seoul National University (SNU) yang membahas reformasi pendidikan sains, integrasi kecerdasan buatan dalam metodologi pengajaran, serta pengembangan kompetensi digital bagi pendidik masa depan. Seminar ini juga disiarkan langsung di YouTube dan diikuti secara virtual oleh 28 mahasiswa UNNES.
Pada hari kedua, delegasi Indonesia mengunjungi Seoul National University of Science and Technology (SNUST) untuk sesi Introduction to Technopark (Semiconductor Fabrication Lab) yang dipandu oleh Prof. Hyun Woo Cho dan Prof. Seul Ki Hong. Sesi ini membahas teknologi fabrikasi semikonduktor canggih, teknik fabrikasi mikro, serta proses manufaktur semikonduktor mutakhir. Delegasi juga mengunjungi 3D Printing Laboratory di SeoulTech, mengamati demonstrasi produksi prototipe dengan mesin cetak 3D berpresisi tinggi.
Puncak dari program ini adalah kegiatan di LAB311 Sogang University, di mana peserta mendapatkan pengalaman praktis dalam manufaktur digital, prototipe, dan inovasi teknologi. Kegiatan ini menitikberatkan pada penerapan produk berbasis Arduino dalam penelitian ilmiah, termasuk pemantauan lingkungan, sensor kimia, serta otomasi laboratorium. Delegasi juga diperkenalkan dengan mesin CNC laser cutting dan teknologi lain yang mendukung penelitian dan inovasi.
Pada hari terakhir, delegasi Indonesia mengunjungi Hanyang University, di mana Prof. Jin Seok Lee memimpin diskusi mengenai biokompatibilitas dan sifat anti-penuaan minyak atsiri Indonesia. Diskusi ini mengeksplorasi potensi minyak atsiri dari sumber daya hayati Indonesia dalam industri farmasi, kosmetik, dan biomedis. Sampel minyak atsiri dari Indonesia yang dibawa oleh Prof. Asep Kadarohman (UPI) diuji menggunakan teknik penelitian mutakhir untuk menilai sifat antioksidan, antimikroba, dan antiinflamasi.
Program Short-term Training di Korea merupakan program memperkuat kolaborasi akademik dan riset antara UPI, UNNES, UNDIKSHA, dan institusi di Korea. Program ini memberikan wawasan berharga mengenai kemajuan pendidikan sains, aplikasi teknologi fabrikasi, serta pertukaran akademik lintas budaya.
Ke depan, hasil dari program ini akan menjadi dasar bagi proyek riset bersama, pertukaran mahasiswa dan dosen, serta inisiatif pengembangan kurikulum. Kolaborasi ini diharapkan terus mendorong inovasi, kemajuan ilmiah, dan keunggulan pendidikan melalui kerja sama internasional yang erat.




