Kagawa Human Ring melakukan kunjungan kerja ke Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada Kamis (29/09). Kunjungan ini bertujuan untuk menguatkan kerjasama dan kolaborasi antara Kagawa Human Ring dan UNNES perihal penyaluran tenaga magang dan tenaga kerja ke Jepang.
Kagawa Human Ring merupakan asosiasi penyalur tenaga magang dan tenaga kerja ke Jepang yang berada di prefektur Kagawa, Jepang.
Hadir dalam kunjungan tersebut, Direktur Asia Tenggara, Kementerian Luar Negeri RI, Mirza Nurhidayat.
“Tujuan dari kunjungan Kagawa Human Ring ini adalah untuk menjalin kerjasama dengan UNNES sebagai mimbar akademik. Melalui peran UNNES, diharapkan eksistensi dan manfaat dari Kagawa Human Ring dapat dirasakan oleh kampus UNNES pada khususnya, dan wilayah Jawa Tengah serta Indonesia pada umumnya,” ungkap Mirza.
UNNES selaku lembaga pendidikan tinggi mengusulkan terselenggaranya program magang (internship program) mahasiswa menjadi bagian dari kerjasama antara Kagawa Human Ring dan UNNES. Program magang tersebut nantinya dapat direkognisi ke dalam sistem penilaian yang berlaku di UNNES.
Usulan tersebut ditanggapi positif oleh pendiri Asosiasi Kagawa Human Ring, Mr. Miyouchi dan Ms. Reiko. Keduanya berharap elaborasi dan kolaborasi antara Kagawa Human Ring dan UNNES dapat menjembatani perkembangan industri kecil dan menengah di Jepang, dengan memanfaatkan SDM dari Indonesia yang berkualitas tinggi.
Wakil Rektor bidang Akademik UNNES, Prof Dr Zaenuri Mastur, SE MSi Akt menyambut baik kunjungan tersebut. Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNNES itu berharap, kerjasama ini mampu menjadi bagian dalam mendukung upaya jalinan kerjasama global antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang.
Selain Wakil Rektor Bidang Akademik, turut hadir beberapa dosen UNNES yang merupakan alumnus dari universitas di Jepang yang memberikan usulan dan gagasan implementasi kerjasama antara Kagawa Human Ring dan UNNES.
Salah satu usulan disampaikan oleh dosen Fakultas Teknik (FT) Dr Karnowo ST MEng. Menurutnya, skema kerjasama ini harus menyentuh banyak aspek, termasuk di bidang industri furniture.
“Di bidang industri misalnya, kita mengacu pada pengembangan ekonomi di kota Jepara dengan titik fokus mesin yang belum canggih dan pendanaan yang agak seret,” ungkap Dr Karnowo mengawali diskusi.
Gagasan lain datang dari dosen FMIPA Rifa’atunnisa SHut MSi PhD. Menurutnya, perlu adanya sharing knowledge sebagai tahapan awal dan upaya tindak lanjut dari kerjasama tersebut.
“Setelah adanya sharing knowledge, kemudian dilakukan pendirian laboratorium khusus Kagawa Human Ring untuk pusat penelitian dan pengembangan kemajuan teknologi, seperti menciptakan air minum yang bersih secara mandiri. Selain itu juga bisa sebagai sarana pelatihan yang nantinya memiliki lisensi untuk mengeluarkan sertifikat kemampuan bagi para warga sekitar yang memiliki minat di bidang tersebut,” papar dosen Jurusan Ilmu Lingkungan itu.
Usulan lain disampaikan oleh Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Dr Rina Supriatnaningsih MPd. Dr Rina berharap, kerjasama ini dapat segera terealisasi dan menghasilkan program yang nyata untuk kemajuan dan pengembangan dari kedua belah pihak.
Sebagai Rumah Ilmu Pengembang Peradaban, UNNES berkomitmen penuh pada upaya pengembangan sumber daya dan teknologi. UNNES selalu terbuka terhadap pihak-pihak yang berupaya menjalin kerjasama dan kolaborasi dalam kerangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.