Segala yang bertemu, pasti akan berpisah. Begitu bunyi pepatah lama, sama seperti yang terjadi di Auditorium Unnes, Jumat (17/4). Panitia Short Course On Environmental Conservation And Indonesian Culture (See-Conic) 2015 menggelar pentas seni perpisahan.
Pementasan yang dibuka oleh Midnight Band Unnes, begitu menghangatkan suasana sore itu. Tak ketinggalan, mahasiswa See-Conic yang berasal dari Taylors University Malaysia juga mempersembahkan tari Zapin yang merupakan tarian daerah dari Malaysia.
“Kami mempersiapkan tarian sejak, dua hari yang lalu. Kebetulan saya dan Cyndee sudah lumayan mengetahui gerakan tari Zapin, jadi tidak begitu sulit,” Tutur Faradina Mahasiswa teknik mesin Taylors University.
Dalam sambutan penutupan acara, Rektor Unnes, Prof Dr Fathur Rokhman Mhum menyampaikan, Semoga segala ilmu yang dipelajari selama mengikuti See-Conic dapat dimanfaatkan dengan baik dan semoga kedepan hubungan baik akan terjalin antara Unnes dengan Taylors University.
Lebih lanjut, Bety Mawarni selaku perwakilan mahasiswa Unnes menyampaikan, semua yang telah dilalui selama dua minggu ini adalah awal pertemanan yang baik untuk dua Negara serumpun, Indonesia dan Malaysia.
Ada beberapa penampil dalam acara tersebut, antara lain grup musikalisasi Puisi Saskustik, Tari Ngoser, dan Patrick Jimbe yang merupakan perwakilan dari Mahasiswa Unnes. Adapun dari Taylors University diwakili oleh Vocal Grup dari dan penampilan solo Aizat membawakan lagu Anuar Zain Sedetik Lebih.
Dipenghujung acara, Seluruh peserta See-Conic membawakan lagu Kenangan Terindah yang dipopulerkan oleh Samsons dengan iringan musik dari midnight band. Ada yang tak kalah seru sore itu, yaitu ketika salah seorang peserta memberikan prolog persembahan sebelum bernyanyi bersama.
“Ini adalah persembahan dari kami, segala rasa senang yang kami rasakan tercurah dalam lagu ini, terima kasih Unnes,” Ungkap Aizat mahasiswa jurusan Akuntansi Taylors University.
(Aji Kusuma Admaja/Humas)