Meningkatnya destinasi dan invenstasi pariwisata, menjadikan pariwisata sebagai faktor kunci dalam pendapatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha, dan infra struktur.
“Pariwisata adalah kunci pembangunan, kesejahteraan, dan kebahagiaan. Pariwisata adalah sektor unggulan,” tegas Wahyono, Kepala Pusat Pengembangan SDM Kepariwisataan, Kementrian Pariwisata Republik Indonesia.
Menurut Dia, pariwisata telah mengalami ekspansi dan diversifikasi berkelanjutan, dan menjadi salah satu sector ekonomi yang terbesar dan tercepat pertumbuhannya di dunia.
“Meskipun krisis global terjadi beberapa kali, jumlah perjalanan wisatawan internasional tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif, “ katanya, pada seminar / dialog pariwisata antara tantangan dan harapan menyongsong masyarakat ekonomi eropa (MEA), Selasa, (19/5) di Auditorium Kampus Sekaran.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Negeri Semarang (IKA Unnes), Budianto MHum, mengatakan, tujuan seminar bertemakan kesiapan sumber daya manusia (SDM) Pariwisata dalam Menyongsong MEA ini, untuk mengingatkan pemangku kebijakan pariwisata, pegiat wisata, agen wisata, hotel, dan restoran, supaya lebih profesional dan berkualitas dalam menyongsong MEA.
“Jangan sampai wisatawan dari mancanegara di-guide oleh orang asing. Itu contoh kecilnya. Maka keprofesionalitasan dan kualitas wisata harus ditingkatkan,” lanjut Budianto, sembari mengatakan, seminar ini juga dalam rangkaian acara Dies Natalis Unnes ke-50.
Selain Wahyono, pada acara yang di buka Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman, juga menghadirkan beberapa pembicara, yaitu mantan Menteri Pariwisata I Gede Ardhika, Ketua Badan Promosi Wisata Indonesia Wiryanti Sukamdani, pelaku usaha wisata Siswono Yudohusodo, dan Country Manager PT Pacific World Nusantara-Bali-Indonesia, Ida Bagus Lolec Surakusuma.
“Peserta yang kami undang mulai anggota PHRI, anggota ASITA, pegiat pariwisata, lembaga pendidikan, dan sivitas akademika Unnes.” pungkas Budianto.