Paham Komunis Dinilai Masih Membahayakan

Paham komunisme di Indonesia masih dinilai sebagai hal yang membahayakan. Semua hal terkait komunisme, mulai dari mantan pelaku—yang terkait langsung maupun tidak—hingga simbol-simbol pergerakan, masih dilihat sebagai bentuk yang harus dilawan.

Indoktrinisasi anti-komunis telah dilakukan melalui berbagai macam cara. Pemerintahan yang berkuasa ketika itu melakukan legitimasi dan distribusi paham anti-komunis, salah satunya melalui produk-produk kebudayaan, semisal film, novel, bahan ajar di sekolah, buku paket, hingga museum.

Hal itu ditandaskan Wijaya Herlambang, penulis buku Kekerasan Budaya Pasca 1965: Bagaimana Orde Baru Melegitimasi Anti-Komunisme melalui Sastra dan Film, dalam acara bedah bukunya, Rabu (12/3), di Dekanat Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (FBS Unnes). Acara yang merupakan diskusi putaran ketiga Forum Studi Morfem Bebas ini dimoderatori oleh redaktur Tribun Jateng, Achiar M Permana.

“Persepsi masyarakat telah digiring supaya memiliki pemahaman  yang sama, bahwa segala hal yang berkait dengan komunisme layak untuk dihilangkan dengan cara-cara yang sadistis,” ujar alumnus University of Queensland, Australia, itu.

Dia menulis disertasi yang kemudian ia bukukan itu berdasar pada banyak kegelisahan. Misalnya, dia menyebutkan, mengapa masyarakat Indonesia benci dan takut terhadap komunisme, dan bagaimana pola pikir masyarakat bisa digiring sejauh itu—bisa secara bersama bersikap anti-komunisme.

“Sejak belia, masyakarakat sudah didoktrin anti-komunis dengan diwajibkan menonton film G30S/PKI sekali dalam setahun yang disiarkan stasiun televisi negeri maupun swasta. Film itu adalah alat legitimasi kekuasaan Orde Baru yang ampuh untuk membenamkan paham anti-komunis,” kata Jay—sapaan akrabnya, di depan ratusan peserta diskusi.

“Padahal, hingga saat ini tak ada yang mampu membuktikan para penganut paham komunis itu bertindak sekejam dan sesadis yang dicitrakan selama ini,” jelasnya. Jay membutuhkan waktu empat tahun untuk melakukan riset yang mendalam atas disertasinya itu.

Posisi Karya Sastra

Sendang Mulyana, dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unnes yang menjadi pembedah buku, menyoroti posisi sastra dalam kaitannya sebagai produk kebudayaan. Menurutnya, sastra sangat lekat dengan realitas masyarakat tempat karya itu lahir. Akan tetapi, sangat mungkin terjadi hal-hal di luar realitas yang memungkinkan sastra tidak cuma hadir sebagai karya imajinatif.

“Sastra sangat mungkin menjadi alat legitimasi yang ampuh untuk menggiring masyarakat kepada satu pemahaman yang diyakini kebenarannya. Oleh sebab itu, jika sastra telah ditunggangi kekuasaan, maka besar kemungkinan ia tak lagi cermin dari realitas dan imajinasi pengarang,” katanya.

Sendang mengatakan, dibutuhkan kemandirian untuk dapat melawan para agen kebudayaan yang secara tidak langsung membenamkan paham-paham yang tidak sesuai dengan tujuan negara. “Karya sastra juga makin dikuasai oleh perorangan atau komunitas tertentu,” imbuhnya. Diskusi serupa juga dilaksanakan di kampus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip), Rabu (12/3) malam.

Related Posts

3 Responses

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

GDPR

  • Privacy Policy

Privacy Policy

Who we are

Our website address is: https://unnes.ac.id.

Comments

When visitors leave comments on the site we collect the data shown in the comments form, and also the visitor’s IP address and browser user agent string to help spam detection.

An anonymized string created from your email address (also called a hash) may be provided to the Gravatar service to see if you are using it. The Gravatar service privacy policy is available here: https://automattic.com/privacy/. After approval of your comment, your profile picture is visible to the public in the context of your comment.

Media

If you upload images to the website, you should avoid uploading images with embedded location data (EXIF GPS) included. Visitors to the website can download and extract any location data from images on the website.

Cookies

If you leave a comment on our site you may opt-in to saving your name, email address and website in cookies. These are for your convenience so that you do not have to fill in your details again when you leave another comment. These cookies will last for one year.

If you visit our login page, we will set a temporary cookie to determine if your browser accepts cookies. This cookie contains no personal data and is discarded when you close your browser.

When you log in, we will also set up several cookies to save your login information and your screen display choices. Login cookies last for two days, and screen options cookies last for a year. If you select “Remember Me”, your login will persist for two weeks. If you log out of your account, the login cookies will be removed.

If you edit or publish an article, an additional cookie will be saved in your browser. This cookie includes no personal data and simply indicates the post ID of the article you just edited. It expires after 1 day.

Embedded content from other websites

Articles on this site may include embedded content (e.g. videos, images, articles, etc.). Embedded content from other websites behaves in the exact same way as if the visitor has visited the other website.

These websites may collect data about you, use cookies, embed additional third-party tracking, and monitor your interaction with that embedded content, including tracking your interaction with the embedded content if you have an account and are logged in to that website.

Who we share your data with

If you request a password reset, your IP address will be included in the reset email.

How long we retain your data

If you leave a comment, the comment and its metadata are retained indefinitely. This is so we can recognize and approve any follow-up comments automatically instead of holding them in a moderation queue.

For users that register on our website (if any), we also store the personal information they provide in their user profile. All users can see, edit, or delete their personal information at any time (except they cannot change their username). Website administrators can also see and edit that information.

What rights you have over your data

If you have an account on this site, or have left comments, you can request to receive an exported file of the personal data we hold about you, including any data you have provided to us. You can also request that we erase any personal data we hold about you. This does not include any data we are obliged to keep for administrative, legal, or security purposes.

Where your data is sent

Visitor comments may be checked through an automated spam detection service.