Lima profesor Universitas Negeri Semarang (Unnes) dari berbagai bidang ilmu serentak meluncurkan buku, Jumat (4/7). Peluncuran buku yang dihadiri ratusan dosen, karyawan, dan mahasiswa itu sekaligus jadi pengisi kegiatan menjelang buka puasa (ngabuburit).
Profesor ilmu sejarah sosial Prof Dr Wasino MHum meluncurkan buku Modernisasi di Jantung Kebudayaan Jawa. Buku yang diterbitkan Penerbit Kompas itu mengulas cara Raja Mengkunegara mengelola pemerintahnnya dengan mengadopsi sejumlah teori manajemen modern.
“Dalam berbagai bidang, Mangkunegara melakukan terobosoan yang sama sekali berbeda dengan pakem feodalistis yang saat itu berlaku di Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Ia juga memelopori industri gula di wilayah kekuasaannya dan menjadi raja dengan semangat kewirausahaan tinggi,” jelas Prof Wasino.
Prof Fathur Rokhman meluncurkan buku Membangun Rumah Ilmu yang telah terbit beberapa bulan sebelumnya melalui Penerbit Gigih Pustaka Mandiri. Buku itu menghimpun sejumlah gagasan Prof Fathur dalam merepson dinamika akademik dan kebudayaan. Posisi sosialnya sebagai rektor PTN sekaligus profesor sosiolinguistik membuat ia tergelitik pada persoalan aktual sekitar.
“Melalui buku ini, sejumlah gagasan yang terberai coba saya himpun sehingga bisa dibaca sebagai gagasan yang lebih utuh,” katanya.
Prof Maman Rachman MSc menerbitkan buku Padepokan Karakter, sebuah buku yang ditulis atas hasil penelitiannya di bidang pengembangan karakter. Selain berisi argumen-argumen teoretis, melalui buku setebal 130 halaman itu Prof Maman memberikan sejumlah saran pengembangan metode ajar bagi bagi guru dan orang tua.
Prof Dr Mahamad Jazuli meluncurkan buku Strategi Kosmologi Mandala Jawa. Sebagai pakar seni pertunjukan yang mendalami nilai-nilai spiritual Jawa, ia mengulas revitalisasi mandala Jawa untuk mengembangan universitas konservasi. Dalam buku itu, ia mempersoalkan tri dharma perguruan tinggi berdasarkan mandala Jawa.
Di antara semua buku tersebut, buku Prof Hardi Suyitno adalah yang paling berbeda. Ia meluncurkan buku bertajuk Profesor Pengembara yang ditulis berdasarkan pengalamannya menjelajahi berbagai negara di empat benua. Profesor yang dikenal jenaka itu menarasikan pengalaman-pengelaman unik sebagai pelancong yang ndeso namun memiliki rasa ingin tahu besar.
Selain kelima buku tersebut, pada acara yang sama juga diluncurkan buku Syair Hijau. Buku antologi puisi ini menghimpun karya puisi sejumlah civitas akademika dalam membaca konservasi. Tidak hanya puisi modern, tetapi juga puisi-puisi lama.
Alhamdulillah 🙂
Barakallah… semoga mampu memberikan manfaat bagi kita semua.. amin… selamat dan sukses buat bapak-bapak semua… 🙂
Selamat kepada para Prof yang mampu mengikat ilmunya dengan menuliskannya. Semoga Prof yang lain sedang menulis juga…
Selamat pada Prof Dr Wasino MHum, Prof Fathur Rokhman, Prof Maman Rachman MSc, Prof Dr Mahamad Jazuli dan Prof Hardi Suyitno karya bapak dalam buk semoga menjadi amal ibadah dan menjadi jalan sukses untuk bapak semua. Amien. Salam konservasi.
@Pak Hardi: mau dong bukunya….
Alhamdulillah Buku dengan tajuk *Profesor Pengembara* menambah koleksi kami di Perpustakaan Jurusan Matematika. Maturnuwun Prof Hardi.
waaahh prof hardi, semakin joss jreng aja nih.. heheheeeee
Sudah saatnya Konservasi Unnes menuju PENCERAHAN melalui Reproduksi spirit dan mental. Spirit yang mengutamakan kearifan, wisdom, humanis, dan bukan pengkultusan, pengagungan, pencitraan, apalagi demi kekuasaan. Mental yang menegakkan kejujuran, kebenaran, dan keselarasan. Bravo….Unnes
mohon maaf……SEKEDAR TAMBAHAN,…..Prof Hardi Suyitno juga menulis buku PROGRAM LINIER dan juga diluncurkan pada saat itu juga….Buku PROFESOR PENGEMBARA adalah karya KELAKARAN…sedangkan buku PROGRAM LINEAR merupakan karya KEPAKARAN……
pak Latif Hendro Wibowo, mas Rohabi dan bu Tri Utami…..aamiin dan trims
congrad Prof. Wasino… contoh profesor yang produktif…