Tangis haru sekaligus pilu pecah di acara wisuda mahasiswa ke-113 Universitas Negeri Semarang (UNNES) bertempat di Auditorium Prof Wuryanto, Sekaran pada Kamis (24/11).
Dimas Sakti Maulana seharusnya turut duduk diantara para wisudawan yang resmi menyandang gelar pendidikan tinggi di hari ini.
Ibundanya mewakili Dimas Sakti Maulana yang meninggal akibat kecelakan beberapa bulan silam. Ibunya maju kedepan untuk menerima ijazah yang diserahkan oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Dr Edy Purwanto MSi.
Air mata menetes di pipinya saat menerima ijazah anaknya. Semua yang hadir pun turut bersedih menyaksikannya.
Dimas Sakti Maulana dinyatakan sebagai salah satu wisudawan yang lulus dengan perolehan nilai sangat memuaskan.
Dimas Sakti Maulana dinyatakan lulus pada Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES.
Suasana haru kian mendominasi acara wisuda ke-113 UNNES. Perjuangan mengharukan dilakukan oleh salah satu mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Fakultas Matamatika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Muhammad Nur Arifiansyah diwisuda di atas kursi roda. Ia menerima ijazah dengan menggunakan kursi roda karena seluruh badannya tidak bisa digerakkan akibat kecelakan.
Meskipun seluruh badannya tidak bisa bergerak namun kilauan semangat tampak di wajahnya.
Rektor UNNES Prof Dr S Martono MSi menyampaikan duka cita menadalam kepada keluarga Dimas Sakti Maulana.
“Keluarga besar Universitas Negeri Semarang mengucapkan bela sungkawa mendalam atas kepergian almarhum Dimas Sakti Maulana. Semoga husnul khatimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan. Aamiin,” kata Prof Martono.
Prof Martono juga bangga melihat perjuangan kedua wisudawan ini hingga mampu lulus kuliah di UNNES.
“Kami bangga melihat perjuangan kedua wisudawan ini. UNNES memberikan apresiasi yang luar biasa,” terangnya.