Mochamad Rizqi Adhi P mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (FBS Unnes) terpilih menjadi mahasiswa prestasi utama (mapres) Unnes 2014 dengan skor nilai 95,91.
Predikat terbaik kedua diraih Heru Setiawan mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dengan skor nilai 91,12, dan terbaik tiga Agustin Anggriani dari Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan (PGSD FIP) dengan skor nilai 89,57.
Penganugerahan Mapres 2014 oleh Rektor Prof Dr Fathur Rokhman MHum didampingi Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III) Prof Masrukhi MPd, dan para Dekan, Senin (12/5) sore di Auditorium kampus Sekaran.
Rektor Prof Fathur Rokhman mengemukakan, prestasi ini merupakan titik awal dari segala-galanya, karena kedepan tantangan yang dihadapi semakin berat.
Prof Fathur Rokhman juga mengatakan, Mochamad Rizqi sebagai Mapres peringkat I, akan mewakili Unnes maju ke kompetisi Mapres tingkat nasional di Jakarta yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi.
Unnes di tingkat nasional, kata Prof Fathur Rokhman selalu masuk lima besar mahasiswa berprestasi. Tahun 2012 menduduki urutan keempat, sedangkan 2013 naik menjadi urutan ketiga yakni IPB, UI, kemudian Unnes.
Prof Fathur Rokhman berharap, semoga Mochamad Rizqi dalam kompetisi di tingkat nasional nanti bisa memperoleh yang terbaik seperti kakak-kakaknya dahulu yakni Ryan Marina (Mapres Unnes 2010), Muzzaki Bashori (Mapres 2011), Diana Purwaningrum (Mapres 2012), dan Agus Widodo (Mapres 2013).
Sebelumnya, ketua tim juri Tommi Yuniawan MHum, saat membacakan pemenang mengatakan, sistem penilaian ini berdasarkan empat kriteria, yakni indeks prestasi kumulatif (IPK), prestasi atau capaian unggulan dalam kegiatan ektra dan intrakurikuler, kemampuan presentasi berbahasa Inggris, serta kemampuan dalam menyampaikan ide dan gagasan dalam bentuk karya ilmiah yang dipresentasikan.
Selamat dan semoga sukses dalam karirnya kelak. Jg berharap, di antra para mapres jg ada yg sukses sbg wirausaha yang go international..
Selamat……kepada semua Mahasiswa Berprestasi, Saudara benar-benar mahasiswa kebanggan Jurusan, Fakultas, dan Unnes, serta orang tua. Semoga menjadi mahasiswa berprestasi menjadi pembuka jalan kesuksesan di masa yang akan datang. Amin
english factor, yang menjadikan Mhs Jurusan Bhs Inggris langganan juara. Faktor itu pula yang “menghambat” mahasiswa dr jurusan lain untuk memenangi satu kriteria. Dengan berderetnya mhs bhs Inggris menjadi duta Unnes membuktikan bahwa memang mahasiswa jurusan tsb –di luar kelebihan bhs–mereka telah menyiapkan kompetisi intern shg melahirkan jawara, Tentu saja jurusan lain perlu menyiapkan amunisi –dan ini tdk ringan– karena faktor bhs juga punya 1/4 nilai. Di sini saya mengusulkan (1) Mungkinkah, atas nama pemerataan, pasca seleksi, para pengambil kebijakan –tentu dg syarat tidak terlalu jauh nilainya– untuk “lebih memihak” jurusan lain untuk dipertimbangkan menjadi duta Unnes, Tentu ini menjadi berita buruk bagi jurusan langganan juara, tapi memberi angin segar bagi jurusan lain (dari pada mewacanakan moratorium bagi delegasi bhs Inggris?). Berprestasi tidak mesti ditunjukkan dengan bhs, karena ada 3 kriteria lainnya yg bisa dinilai. Wallahu a’lam (Dosen di FBS)
mungkin tidak ya, mapres 1 bukan dari bahasa Inggris?
Selamat kepada mawapres utama 1 Unnes tahun 2014. Semoga sukses di tingkat nasional dan dapat menginspirasi mahasiswa Unnes lain untuk lebih baik. Berbicara tentang bahasa Inggris, setahu saya, aspek ini merupakan salah satu poin penilaian baik di tingkat universitas maupun nasional. Jadi, bahasa Inggris inilah yang bisa menjadi senjata saat bertemu dengan mahasiswa lain dari UI, UGM, IPB, dll. Jadi, ini merupakan PR bagi mahasiswa dari jurusan selain bahasa Inggris jika ingin menjadi duta mawapres Unnes. Hal ini juga membuktikan bahwa mawapres dari bahasa Inggris, walaupun telah memiliki kemampuan bahasa Inggris, mereka telah menyiapkan dengan samksimal mungkin amunisi lain berupa karya ilmiah dan presentasi, IPK, prestasi, dan kegiatan unggulan.