Program Studi Pendidikan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan dua sesi kuliah praktisi pada mata kuliah Fisika Lingkungan yang berlangsung pada 19 dan 26 November 2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan menghadirkan narasumber yang merupakan praktisi profesional sekaligus alumni UNNES, sehingga memberikan wawasan yang relevan dan aplikatif bagi mahasiswa.
Pada 19 November 2025, kuliah praktisi menghadirkan Ibu Siti Handayani, M.Pd., guru Fisika SMAN 1 Semarang sekaligus alumni Pendidikan Fisika UNNES. Dengan pengalaman mengajar selama 25 tahun, beliau memaparkan berbagai tantangan pembelajaran Fisika di sekolah, terutama karena Fisika sering dipersepsikan sulit dan lekat dengan matematika. Untuk menjawab tantangan tersebut, Ibu Siti mengenalkan Pembelajaran Berbasis Lingkungan, yaitu pendekatan yang memanfaatkan lingkungan alam, sosial, dan budaya sebagai sumber belajar, media, dan objek pengamatan.
Pendekatan ini bertujuan mengurangi ketergantungan siswa pada perhitungan matematis, membiasakan pola pikir ilmiah, serta meningkatkan rasa ingin tahu terhadap fenomena sehari-hari. Dalam pemaparannya, Ibu Siti memberikan contoh tahapan pembelajaran mulai dari pemberian stimulus, kegiatan inti berbasis eksplorasi, hingga produk pembelajaran yang dihasilkan siswa. Ia menekankan bahwa kreativitas guru lebih penting daripada kelengkapan fasilitas. “Yang terutama adalah membuat siswa mau belajar dan mau mencari tahu,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, salah satu kelompok kerja kreatif mahasiswa juga menampilkan hasil karya mereka berupa pemanfaatan limbah menjadi alat peraga pembelajaran Fisika. Inovasi tersebut memperlihatkan bagaimana bahan-bahan tak terpakai dapat dikreasikan menjadi media pembelajaran yang menarik dan ramah lingkungan. Ibu Siti memberikan apresiasi tinggi terhadap karya tersebut dan menyatakan bahwa kreativitas semacam itu sangat sejalan dengan prinsip pembelajaran berbasis lingkungan yang ia tekankan.
Sesi kedua pada 26 November 2025 menghadirkan Bapak Nur Hamid, S.Si., praktisi konservasi dan alumni Program Studi Fisika UNNES. Beliau saat ini bekerja di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) Semarang, Kementerian Perindustrian. Dengan pengalaman kerja selama 3 tahun, beliau pernah menjabat sebagai Perekayasa Ahli Pertama (2023–2024) dan kini menjabat sebagai Pembina Industri Ahli Pertama (2024–sekarang).
Dalam kuliah berjudul “Etika Ilmiah dan Konservasi”, beliau menegaskan pentingnya nilai-nilai etika dalam seluruh proses ilmiah—mulai dari penelitian, pengambilan data, hingga praktik profesional di lapangan. Etika ilmiah menjadi dasar menjaga integritas, keamanan, serta kebermanfaatan ilmu bagi masyarakat. Selain itu, beliau menekankan bahwa konservasi merupakan aspek penting yang harus menyatu dalam pendidikan fisika, karena seorang pendidik dan ilmuwan memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
Rangkaian kuliah praktisi ini memberikan pengalaman belajar yang signifikan bagi mahasiswa Pendidikan Fisika FMIPA UNNES. Selain memperkuat pemahaman konseptual tentang Fisika Lingkungan, mahasiswa juga mendapatkan gambaran nyata tentang penerapan pembelajaran berbasis lingkungan di sekolah dan pentingnya etika serta konservasi dalam dunia profesional. Kegiatan ini mendukung visi UNNES sebagai kampus berwawasan konservasi dan memperkuat kolaborasi antara akademisi dan praktisi.
Rekaman kegiatan tersedia bagi mahasiswa dan dosen pengampu melalui tautan Zoom internal yang telah dibagikan untuk keperluan dokumentasi dan refleksi pembelajaran.





