Program Studi Ilmu Lingkungan FMIPA Universitas Negeri Semarang (UNNES) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) secara daring pada Selasa, 24 Juni 2025. Kegiatan yang diadakan melalui platform Zoom ini bertujuan untuk memantapkan visi keilmuan serta meningkatkan keterkaitan antara kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja (link & match) menuju Kurikulum Berbasis Capaian Pembelajaran dan Berdampak (Outcome-Impactful Based Curriculum) yang akan diterapkan pada Kurikulum UNNES 2025.
FGD ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan strategis, mulai dari instansi pemerintah, konsultan lingkungan, akademisi, NGO, hingga alumni. Beberapa narasumber yang hadir antara lain Dr. Mafut Munajat dari Dinas Lingkungan Hidup & Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Ir. Ratna Budiarti dari PT Green Environesia Cendekia, Dr. Ir. Irdika Mansur dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Fitri Daaeni, S.Ling dari PT Maxco Andalan Solusi yang juga merupakan alumni, Dr. Yoyon Wahyono, M.Ling dari Badan Riset & Inovasi Nasional, Ir. Nana Jedy Darpawanto, M.Ling dari PT Sinergi Enviro Nusantara, Maryoto Danang Pambudi, S.Ling yang mewakili NGO sekaligus alumni, Miftachurahma Widanirmala, M.Si dari CV Matra Mandiri, serta Ir. Ikwan Prianto, S.Hut, M.Si dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah. Kehadiran para stakeholder ini memperkaya diskusi dan memberikan masukan yang konstruktif untuk pengembangan kurikulum.

Dalam diskusi tersebut, para peserta mengevaluasi performa lulusan di dunia kerja, mengidentifikasi kesenjangan kompetensi, serta membahas kebutuhan soft skills dan hard skills yang relevan dengan sektor riil. Hasil FGD menegaskan pentingnya penguatan kompetensi lulusan, baik dalam aspek soft skill seperti critical thinking, system thinking, komunikasi, dan penulisan ilmiah, maupun hard skill. Selain itu, kurikulum diharapkan mampu mengakomodasi isu-isu lingkungan terkini, seperti pembangunan rendah karbom dan berketahanan iklim, ekonomi sirkular, serta triple planetary crisis. Penguasaan bahasa asing juga dinilai sangat penting untuk memperluas peluang kerja lulusan di perusahaan multinasional. Mata kuliah pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan pun dianggap esensial untuk memperkuat perspektif sosial dalam konservasi sumber daya alam dan kebijakan lingkungan.
Prodi Ilmu Lingkungan UNNES menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat aksi nyata dan pengembangan kapasitas mahasiswa dalam menghadapi isu-isu lingkungan. Visi keilmuan Prodi Ilmu Lingkungan UNNES sendiri adalah mengembangkan ilmu lingkungan melalui penelitian dan pengabdian berbasis konservasi sumber daya alam serta pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan di wilayah pedesaan, pesisir, dan industri, guna mencetak lulusan yang inovatif dan kompetitif. Salah satu narasumber juga menyoroti pentingnya menyinggung sektor industri yang lebih luas, seperti oil & gas serta pertambangan, agar lulusan semakin siap menghadapi tantangan global.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam mendukung implementasi Kurikulum UNNES 2025 Berbasis Capaian Pembelajaran dan Berdampak, yang bertujuan meningkatkan relevansi dan kualitas lulusan, menciptakan ekosistem pembelajaran yang fleksibel dan adaptif, serta menghubungkan riset dan kepakaran perguruan tinggi dengan dunia industri dan masyarakat. Dengan kolaborasi lintas sektor dan komitmen yang kuat terhadap pengembangan kurikulum yang relevan dan berdampak, Prodi Ilmu Lingkungan FMIPA UNNES optimis dapat mencetak lulusan yang siap bersaing di tingkat nasional maupun global, serta mampu memberikan kontribusi nyata dalam penyelesaian isu-isu lingkungan masa kini dan masa depan.





