Banjarmasin, 13–14 Agustus 2025 — Universitas Negeri Semarang (UNNES) bersama Sogang University Korea sukses melaksanakan program pengabdian masyarakat internasional melalui Leading University Project for International Cooperation (LUPIC) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kegiatan ini melibatkan tiga perguruan tinggi mitra, yaitu Universitas Lambung Mangkurat, UIN Antasari Banjarmasin, dan Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, serta dihadiri dosen, mahasiswa pendidikan kimia, dan guru-guru MGMP Kimia Banjarmasin.
Acara diawali dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara UNNES dengan tiga universitas mitra di Banjarmasin. Momentum ini sekaligus disertai penyerahan tiga unit printer 3D dari Sogang University melalui UNNES, yang akan dimanfaatkan sebagai sarana inovatif dalam mendukung pengembangan laboratorium dan media pembelajaran di perguruan tinggi mitra.

Gambar 2 Penandatanganan MoA
Setelah prosesi MoA, rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat dimulai dengan paparan inspiratif dari para pakar. Prof. Dr. Edy Cahyono, M.Si. membuka sesi dengan materi tentang pentingnya rekayasa ulang jalur sintesis kimia demi keberlanjutan lingkungan. Dilanjutkan dengan workshop praktik langsung oleh Harjito, M.Sc. yang memperkenalkan integrasi Internet of Things (IoT) untuk inovasi pengajaran kimia. Peserta kemudian diajak menerapkan konsep small scale chemistry bersama Endah Fitriani Rahayu, M.Sc., Devy Lestari, M.Pd., dan Ridho Prasetyo, S.Si., yang menekankan pentingnya praktikum laboratorium berskala kecil yang ramah lingkungan, aman, dan hemat biaya. Rangkaian hari pertama ditutup dengan pelatihan Ethno-STEM oleh Prof. Dr. Woro Sumarni, M.Si., yang menggabungkan pendekatan sains, teknologi, dan kearifan lokal sebagai fondasi pembelajaran yang kontekstual dan relevan.

Gambar 3 Workshop pentingnya rekayasa ulang jalur sintesis kimia

Gambar 4 Workshop integrasi Internet of Things (IoT) untuk inovasi pengajaran kimia

Gambar 5 Praktikum Skala Mikroscale dan pelatihan Ethno-STEM
Pada hari kedua, 14 Agustus 2025, tim pengabdian UNNES dan Sogang University bergerak ke SMA Negeri 1 Alalak, Kabupaten Barito Kuala. Para siswa dan guru disuguhkan pelatihan kimia yang aplikatif dan menyenangkan. Salah satu materi yang paling menarik perhatian adalah pelatihan membuat lilin aromaterapi ramah lingkungan dari minyak jelantah, bertajuk “From Waste Oil to Wellness”. Selain itu, siswa juga mengikuti praktik Life Skill Chemistry yang mengajarkan bagaimana kimia hadir dalam kehidupan sehari-hari melalui praktikum skala mikro yang sederhana namun penuh makna.

Gambar 6 Kegiatan Bersama Guru MGMP Kimia Banjarmasin
Program ini mendapat sambutan antusias dari seluruh peserta. Seorang dosen dari Universitas Lambung Mangkurat menyampaikan, “Kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan kami, tetapi juga memberi inspirasi untuk mengembangkan pembelajaran kimia yang lebih inovatif dan relevan dengan kebutuhan zaman.” Sementara itu, salah satu guru MGMP Kimia Banjarmasin menuturkan, “Workshop skala kecil sangat bermanfaat karena bisa langsung kami terapkan di laboratorium sekolah dengan biaya lebih hemat dan tetap aman bagi siswa.” Antusiasme serupa juga datang dari siswa SMA N 1 Alalak. “Saya sangat senang bisa belajar membuat lilin ramah lingkungan dari minyak jelantah. Ternyata kimia bisa dipraktikkan dengan cara yang seru dan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari,” ujar seorang peserta didik.

Gambar 7 Kegiatan Pengabdian di SMAN 1 Alalak Banjarmasin
Kegiatan pengabdian masyarakat internasional ini menjadi bukti nyata komitmen UNNES sebagai universitas bereputasi dunia dalam memperkuat jejaring global, mendukung Tridarma Perguruan Tinggi, serta mendorong pendidikan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan sejalan dengan visi konservasi dan capaian SDGs.





