Minyak jelantah seringkali dibuang sembarangan oleh masyarakat, yang dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan. Melalui kegiatan ini, warga diajak untuk mengolah limbah tersebut menjadi produk yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomiDalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan pemberdayaan Masyarakat di RW 05 Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, tim pengabdian FMIPA Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul “Bebekas Menjadi Barang Berkah”. Kegiatan ini difokuskan pada pengolahan minyak goreng bekas (jelantah) menjadi produk bernilai guna seperti sabun cuci piring, lilin aromaterapi, dan briket. Tim pengabdian FMIPA Universitas Negeri Semarang terdiri dari gabungan dosen dan mahasiswa dari rumpun Kimia dan Fisika. Kegiatan pengabdian ini diketuai oleh Dr Nuni Widiarti S.Pd., M.Si, dengan anggota dosen Dr Triastuti Sulistyaningsih M.Si., Dr. Budi Astuti, M.Sc., dan Devy Lestari S.Pd., M.Pd. Sementara untuk anggota mahasiswa berjumlah 3 orang yaitu Roja Maysa Rohamh, Nala Izzul Muna, dan Amanda Farizka maylani. Kegiatan pengabdian tersebut dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 25 mei 2025 bertempat di Pakintelan.
Kegiatan dimulai dengan pembukaan dengan sambutan dari ketua RW 05 Kelurahan Pakintelan Gunungpati yang menyambut baik kegiatan pengabdian dengan tema Bebekas menjadi berkah yaitu memanfaatkan minyak jelantah untuk membuat lilin aromaterapi, sabut wangi dan briket. Kegiatan tersebut menambah pengatahuan bagi warga terhadap pemanfaatan jelantah yang selama ini dibuang menjadi barang barang yang bermanfaat bahkan bisa menjadi usaha baru bagi Ibu Ibu rumah tangga di RW 05 Pakintelan. Selanjutnya, Sambutan dari ketua tim pengabdi yang menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi ibu-ibu RW 05 Pakintelan, dan semoga apa yang akan dilatihkan memberikan manfaat.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai pemanfaatan minyak jelantah untuk pembuatan lilin aromaterapi, sabun wangi dan briket. Materi yang pertama yang diberikan adalah bagaimana proses daur ulang minyak jelantah yaitu dengan cara mendiamlan minyak bekas selama 1-2 haridengan tujuan kotoran yang ada pada minyak bekas mengendap. Setelah itu, minyak disaring dengan kain halus atau kertas saring supaya minyak jelantah benar benar bebas dari sisa penggorengan dan minyak siap untuk digunakan untuk bahan dasar pembuatan produk. Materi selanjutnya adalah Pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Bahan bahan yang digunakan berupa minyak jelantah bersih sebanyak 250 ml, perafin/lilin bekas sebanyak 200 gram, pewangi sesuai dengan kesukaan, sumbu lilin berupa benang katun, dan terakhir cetakan lilin dari gelas, kaleng bekas, atau cangkang telur. Untuk pembuatan lilin aromaterapi dimulai dengan melelehkan paraffin dengan api kecil, masih dalam proses pemanasan kemudian minyak jelantah dan aroma terapi ditambahkan sedikit demi sedikit dengan terus diaduk. Setelah merata, siapkan wadah dan sumbu kemudian tuang cairan lilin kedalam wadah. Terakhir diamkan hingga mengeras dan siap digunakan.
Untuk Materi selanjutnya adalah pembuatan sabun wangi untuk cuci piring dengan bahan bahan yang digunakan minyak jelantah bersih sebanyak 1 liter, Soda api (NaOH) sebanyak 130-150 gram, air sebanyak 300 ml, minyal esensial sesuai selera, pewarna alami, dan cetakan sabun. Langkah-langkah pembuatan sabun dimulai dengan mencampur soda api kedalam air dan aduk rata hingga larut. Proses pencampuran ini menghasilkan efek panas, sehingga perlu didiamkan hingga suhu turun sampai 40°C. Tuangkan larutan ke dalam minyak sambil di aduk selama 30 menit, dilanjutkan dengan menuang pewangi dan pewarna sedikit demi sedikit. Setelah merata, tuangkan kedalam cetakan dan diamkan selama 2-3 hari yang dilanjutkan dengan membiarkan sabun dalam suhu ruangan selama 3-4 minggu agar pH turun menjadi normal dan aman untuk digunakan. Untuk materi terakhir adalah pembuatan briket dengan memanfaatkan minyak jelantah dengan bahan bahan serbuk gergaji atau arang sekam sebanyak 1 Kg. Minyak jelantah sebanyak 100 ml, tepung kanji 100 gram, air secukupnya serta cetakan dari botol atau pipa abekas. Tahapan pembuatan briket dimulai dengan mencampur serbuk gergaji dengan tepung dan minyak jelantah, kemudian tambahkan air sedikit demi sedikit hingga adonan lengket. Setelah rata adonannya siap untuk dicetak dan dijemur di bawah 2-3 hari atau sampai kering dan siap digunakan untuk bahan bakar.
Kegiatan selanjutnya adalah parktik pembuatan lilin aromaterapi, sabun dan briket yang dilakukan oleh ibu ibu warga RW 05 Pakintelan yang dipandu oleh semua tim pengabdian. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga. Peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan berencana untuk melanjutkan produksi secara mandiri. Produk yang dihasilkan memiliki potensi untuk dipasarkan, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga. Kegiatan ditutup dengan foto bersama peserta pengabdian dan produk yang dihasilkan.
Akhirnya dapat disimpilkan bahwa Program “Bebekas Menjadi Barang Berkah” membuktikan bahwa limbah rumah tangga seperti minyak jelantah dapat diolah menjadi produk bernilai guna dan ekonomis. Kegiatan ini tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui keterampilan baru dan peluang usaha.





