Semarang, 21 Juni 2025 – Sebanyak 7.000 bibit mangrove berhasil ditanam di Pantai Mangunharjo, Kota Semarang, dalam kegiatan ILING PROJECT 2025 yang digelar oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Lingkungan FMIPA UNNES. Kegiatan ini mengusung tema “One Action, One Solution, Collaboration for the Ocean” dan melibatkan kolaborasi lintas prodi serta mahasiswa internasional.
Tahun ini, ILING PROJECT tidak hanya diikuti oleh mahasiswa Ilmu Lingkungan UNNES, tetapi juga melibatkan mahasiswa Pendidikan IPA UNNES serta mahasiswa internasional UNNES dari Ghana, Timor Leste, dan Pakistan. Selain itu, turut berpartisipasi Abrasea Indonesia dan mahasiswa Ilmu Lingkungan dari Universitas Ivet (UNISVET) Semarang.

Kegiatan ini mendapat dukungan dari PT. PAMA dan Kawasan Industri Wijayakusuma sebagai sponsor, serta Kelompok Tani Mangrove Lestari sebagai mitra lapangan. Hadir pula sejumlah dosen dari Prodi Ilmu Lingkungan dan Pendidikan IPA UNNES, yaitu Abdul Jabbar, S.Si., M.Ling, Trida Ridho Fariz, S.Si., M.Sc, Amnan Haris, S.Si., M.Ling, Dr. Andhina Putri Heriyanti, S.T., M.Si, Hendra Febriyanto, M.Pd, M. Ahganiya Naufal, S.Si., M.Si, Yeni Setyowati, S.Pd., M.Pd, dan Putri Alifa Kholil, S.T., M.Ling.

Penanaman 7.000 bibit mangrove ini merupakan bagian dari upaya Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim, yang mendukung mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Kegiatan ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), SDG 14 (Ekosistem Lautan), SDG 15 (Ekosistem Daratan), SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan). Penanaman mangrove ini tidak hanya mengurangi risiko bencana dan memulihkan ekosistem pesisir, tetapi secara tak langsung juga meningkatkan ekonomi masyarakat melalui perikanan berkelanjutan. Sejak 2021, ILING PROJECT oleh mahasiswa Ilmu Lingkungan UNNES telah menjadi bukti nyata kontribusi FMIPA UNNES dalam aksi konservasi, terutama konservasi sumber daya alam dan lingkungan. Kolaborasi lintas prodi dan internasional ini menunjukkan bahwa sinergi antara akademisi, industri, dan masyarakat mampu menciptakan solusi berkelanjutan bagi lingkungan pesisir Semarang.





