Tim pengabdian masyarakat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan praktik pengolahan sampah organik rumah tangga di RW 5 Kelurahan Pakintelan pada Minggu, 1 Juni 2025. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 30 anggota PKK setempat dan bertujuan untuk memberikan pemahaman serta keterampilan dalam mengelola sampah organik menjadi produk bernilai seperti ecoenzyme dan kompos.
Tim Pengabdian FMIPA UNNES yang terdiri dari Trida Ridho Fariz, S.Si., M.Sc., Dr. Aditya Marianti, M.Si., Dr. Bambang Eko Susilo, S.Pd., M.Pd., Dr. Siti Wahyuni, M.Sc., Dr. Nuni Widiarti, S.Pd., M.Si., Dr. Sri Sukaesih, S.Pd., M.Pd., M. Faris Al Hakim, S.Pd., M.Cs., dan Virgania Sari, S.Pd., M.Si., memberikan materi tentang manfaat dan teknik pembuatan ecoenzyme serta kompos dari sampah rumah tangga. Ecoenzyme merupakan cairan hasil fermentasi limbah organik seperti kulit buah dan sayuran yang dapat dimanfaatkan sebagai pembersih alami, pupuk cair, atau pestisida organik. Sementara itu, kompos berguna untuk menyuburkan tanaman dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

Setelah sesi teori, peserta langsung mempraktikkan pembuatan ecoenzyme menggunakan bahan-bahan sederhana seperti gula merah, air, dan limbah buah. Mereka juga diajarkan cara memilah sampah organik untuk diolah menjadi kompos. Kegiatan ini mendapat respons positif dari peserta.
Kegiatan pengabdian ini mendukung beberapa target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 11 mengenai Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, serta SDG 13 terkait Penanganan Perubahan Iklim. Selain itu, kegiatan ini juga berkontribusi pada SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan), SDG 15 (Ekosistem Daratan), serta secara tidak langsung mendukung SDG 5 (Kesetaraan Gender) dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Tim FMIPA UNNES berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sosialisasi, tetapi dapat menjadi gerakan berkelanjutan yang dilakukan oleh warga Kelurahan Pakintelan, Kota Semarang.





