Kegiatan kompetisi inovasi pembelajaran bagi mahasiswa dan guru tingkat ASEAN yang diadakan oleh FMIPA ini merupakan rangkaian kegiatan DIES Natalis UNNES ke-58. Lomba yang dimulai dengan launching Web ACLI 2023 pada awal Maret telah mendapat respon dari 42 peserta dari empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Setelah melalui serangkaian proses administrasi terseleksi 15 peserta.
Tim Juri terdiri dari:
- Associate Prof. Fabian Chin Leong Lim, Ph.D dari National Technology University, Singapore.
- Associate Prof. Dr. Jewelson M. Santos dari Cavite State University, Philippines.
- Professor Madya Dr. Mohd. Khairezan Rahmat dari Universiti Teknologi MARA Malaysia.
- Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd. dari FMIPA Universitas Negeri Semarang.
- Faris Ahmadi, M.Kom., Ph.D. dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, dan
- Dr. Rahina Nugrahani, M.Ds. dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.
Peserta mengirimkan link YouTube hasil inovasi pembelajaran yang dikembangkan dan dievaluasi oleh tim juri dalam hal kreativitas dan inovasi, kualitas konten pembelajaran, implementasi, efektivitas dalam pembelajaran.
Untuk kategori guru kejuaraan langsung ditetapkan dengan susunan:
Juara 1. Sumaya, S.Pd. Snakes and Ladders Boardgame.
Juara 2: Jerry Puspitasari dengan produk inovasinya: Tenar sensasional Pembelajaran diferensiasi ala guru nyentrik.
Juara 3 bersama:
a. Suniati dengan produk inovasinya Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Greeting Card.
b. Boedi Siswanto dengan produk inovasinya Pembelajaran Volley Passing Atas pada Kurikulum Merdeka.
Pada proses penyerahan hadiah, Suniati tidak hadir dalam acara.
Untuk kategori mahasiswa, skornya cukup kompetitif, sehingga dipilih 3 tertinggi untuk masing-masing melakukan presentasi dan menjawab 2 pertanyaan dari 2 orang juri dalam acara Grand final ASEAN Competition on Learning Innovation (ACLI) 2023 pada Hari Ahad, 21 Mei 2023 secara hybrid. Setelah melalui serangkaian penilaian dan rapat oleh keenam juri, ditetapkan hasil kejuaraan sebagai berikut:
Juara 1: Novi Nuryanti, dari UNNES dengan inovasi SATUSIK (Sains itu Asik) dengan perolehan skor 621.
Juara 2: Errissa Kystiena Yahya, dari UiTM Malaysia dengan inovasi FitMy Application: A learning model for maintaining students’ health, dengan perolehan skor 590, dan
Juara 3: Nur Kamilia Ardini Binti Azman Zamri, dari UiTM Malaysia dengan inovasi The Advanture of Education Courseware dengan skor 570.
Acara dibuka oleh laporan ketua DIES NATALIS ke-58, Sambutan Dekan dan diakhiri dengan sesi foto serta harapan untuk dilaksanakan ACLI di tahun mendatang oleh Dr. Fabian dan Prof. Ani.