“Untuk menulis sebuah berita tidak perlu bakat khusus,“ ungkap Cocong Arief Priyono ketika menjadi pembicara pada Pelatihan Kehumasan, Kamis (6/8), di Ruang Rapat Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Semarang (Unnes) Kampus Sekaran, Gunungpati.
Pelatihan yang dibuka oleh Kepala UPT Pusat Hubungan Masyarakat (Pusat Humas) Unnes Bambang Priyono, diikuti oleh 50 dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa perwakilan dari unit kerja di lingkungan Unnes. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Humas untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan tentang kehumasan, terutama strategi yang berhubungan dengan media.
“Kemauan, kerja keras, dan kesukaan untuk membaca atau mencari informasi mutlak dibutuhkan bagi seorang penulis berita, “tambah Cocong yang saat ini menjabat sebagai staff redaksi Suara Merdeka.
Cocong juga menambahkan, untuk penulis pemula sebaiknya menuliskan hal-hal yang terjadi di lingkungannya. Hal ini agar tulisan yang dibuat tidak melebar atau bias.
Setiap penulis menginginkan agar hasil tulisannya dimuat media, baik media cetak maupun elektronik. Berkaitan dengan ini Cocong membagikan tips jitu agar tulisan dapat tembus media, antara lain mengenali karakter media, mempelajari rubrik, topik aktual, menggunakan kalimat efektif, memberikan penjelasan singkat, serta menulis sesuai bidang ilmu yang dikuasai.
Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Amir Machmud NS juga memberi materi tentang “Pergeseran Nilai dalam Praksis Media“. Menurutnya, Perkembangan media begitu cepat, sehingga kita harus pandai memanfaatkan.
“Kita harus bisa menciptakan bahwa media bisa dijadikan sebagai teman, sehingga media akan membutuhkan kita dan bukan hanya kita yang membutuhkan media, “ tegas Amir yang juga ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah itu.