Apa komentar Menteri Kehutanan RI Zulkifli Hasan ketika memasuki Universitas Negeri Semarang (Unnes) kampus Sekaran, Senin (7/2) siang? “Alhamdulillah. Ini baru cocok…. Kehabisan kata-kata saya untuk menggambarkan Unnes. Luar biasa! Bagus sekali!” katanya yang segera saja disambut tepuk tangan para pejabat, mahasiswa, dan wartawan yang memenuhi gazebo embung.
Siang itu, seusai menanam dan menebar benih ikan, Menhut berdialog tentang konservasi di atas gazebo embung. Sebelumnya, pada dialog yang dipandu Kepala Badan Konservasi Margareta Rahayuningsih, Menhut disuguhi pembacaan puisi oleh Nana Riskhi Susanti, juara I baca puisi Peksiminas 2010. Dalam dialog yang dihadiri Dirjen Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial Hari Santoso, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono, para pembantu rektor, dan dekan, Rektor Sudijono Sastroatmodjo menyampaikan sambutan pengantar dialog.
Menhut juga mengaku ketika memasuki wilayah Unnes tak henti-henti menyampaikan pujian bagi universitas konservasi ini kepada Kepala Dinas Kehutanan. “Karena itu, kalau bisa dibuat buku tentang bagaimana mewujudkan kampus sebagus, sehijau ini. Dengan begitu, kampus-kampus lain di Indonesia bisa menirunya,” katanya.
Menteri mengatakan, setiap kali memasuki kampus yang notabene memiliki banyak ahli kehutanan, dirinya hanya mempunya dua modal: menanam dan jangan menebang. “Itu saja. Tentang bagaimana menanam yang baik, itu tugas para doktor untuk menjelaskan,” katanya.
Untuk tahun 2011, lanjut dia, programnya adalah menyetop konversi hutan primer lahan gambut secara besar-besaran, mengembangkan serta menjaga kawasan konservasi, dan pengembangan industri kayu berdasar hutan tanaman. “Tentu untuk mewujudkan program itu, mulai dari riset sampai action-nya, kami gandeng perguruan tinggi. Unnes pasti kami gandeng.”
Menjawab pertanyaan, Menhut mengatakan akan mengucurkan dana apresiasi atas capaian Unnes dalam mewujudkan kampus hijau. “Masak sudah berhasil begini nggak diapresiasi. Angkanya miliaranlah….,” katanya yang lagi-lagi bersambut tepuk tangan.
sihono/shp
tepuk tangan……..
salut 100x lipat
semoga bisa ditingkatakan lagi untuk menjadi kampus konservasi yang benar-benar konservasi diberbagai bidang
the show must go on…
Kita patut berbangga dan selalu bersyukur kepada Tuhan, Allah Swt. karena kampus kita tercinta diapresiasi sangat baik oleh Menhut R.I. Utamanya pengelolaan lingkungan hidup lebih khusus lagi perihal begitu banyak tanaman hidup dan bersihnya lingkungan sekitar, sehingga kita semua merasa nyaman dan “krasan” berada di kampus. Karena begitu banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari makna konservasi, maka kami mengajak warga Unnes pada umumnya untuk melaksanakan makna konservasi tidak hanya di kampus, tetapi juga di lingkungan tempat tinggal kita masing-masing. Jayalah, Unnes !!.
konservasi moral juga harus, wajib. Lihar mahasiswi sekarang, pakai celana pendek, ketat, risih rasanya. Ironis dengan konservasi (moral &etika).
Harusnya bisa melihat cara berpakaian mahasiswi dulu, sopan, tertutup
ASTAGHFIRULLAH…
bagusss ntuhh…
tp jngn cm ngejar CASSINGnya duank sbgai kmpus konservasi.mutunya jg perlu dprhatiin..plingg g tembus lah 10 besar nasional…
saluutttt wat pak rektor…
salam konservasi..!!!!
Selamat untuk Rektor, juga selamat untuk Universitas Negeri Semarang.
Lanjutkan….!!
Ikut bangga..
Pujian punggawa kehutanan tentunya tidak “maen2”.
Tidak lantas kita jadi besar kepala; tapi justru jadi penyemangat untuk terus “menghijaukan” Sekaran, Semarang dan terus meluas…..
Salam konservasi.
ada yang bisa menerjemahkan definisi “konservasi moral”?
Saya juga bingung tu pak, emang ada ya konservasi moral?
buat unnes salut dach,. hehehe
come on just play with unnes
tp kok dsen geografi tdk prnh dilbtkn,,pdhl knservsi lho..
mari kita jaga dan lestarikan.. lanjutkan.. hijau bumi alam lestari…
Setelah UNNES Konservasi scr fisik menyejukkan ada baiknya kita tingkatkan pola hidup/makan kita. Selama ini Gas Buang kendaraan Bermotor di Planet ini dianggap sebagai “kambing hitam” Pemanasan Global yg akhir2 ini kita rasakan dampaknya terhadap perubahan iklim (akstrim),pdhl kontribusinya hanya 13% saja,yg lebih tinggi justru Industri Peternakan yakni 18% dg dampak pengiring terbetuknya Gas Metana di Planet ini sebesar 51% dari sampah dan kotoran ternak,jika meledak kekuatanya sama dg 10.000kali kekuatan nuklir yg ada di Bumi.. Untuk itu diperlukan perubahan pola makan daging( mulai mengurangi kalaupun tidak bisa Vegetarian}. Silakan kunjungi/ klik:www.SupremeMasterTv.com, saluran TV internasional yg mengudara 24jam tanpa iklan yg khusus menyiarkan penyelamatan Planet Bumi. Di sblh kanan layar TV/laptop Anda akan ada tulisan Penyakit akibat makan daging. Stroke saat ini bisa dialami manusia di bwh 40th…Salam Konservasi….Be Veg Go Green to Save the Planet. Trimakasih.