Lewat dialog dan nyanyian, jarak komunikasi antara mahasiswa dan pucuk pimpinan universitas ternyata bisa digulung. Bahkan yang kemudian terbangun, kedekatan di antara keduanya.
Setidaknya itulah situasi pertemuan antara Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Fathur Rokhman MHum dan mahasiswa aktivis, Sabtu (5/4) malam, di rumah dinas kampus Kelud Sampangan. Dialog yang diikuti Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Prasetyo Listiaji dan para mahasiswa aktivis dari berbagai fakultas minus Fakulta Ilmu Keolahragaan (FIK) itu dipandu oleh Prof Dr Rustono, staf ahli Pembantu Rektor IV.
Kepada para mahasiswa, Rektor yang menyatakan keinginananya menjadi sahabat bagi mahasiswa itu berpesan agar mereka mengedepankan sikap santun. “Jadikan santun sebagai karakter mahasiswa Unnes,” katanya dalam pertemuan yang juga dihadiri Ketua Badan Penjaminan Mutu Heri Yanto PhD, Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerja Sama Drs Heri Kismaryono, Staf Ahli Pembantu Rektor III Tommi Yuniawan SPd MHum, dan Kepala Bagian Kemahasiswaan BAAKK Suhardo.
Pada bagian dialog, dengan diwarnai guyonan, para mahasiswa menyampaikan sejumlah informasi dan pertanyaan kepada Rektor. Didik Santoso dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS), misalnya, di samping mengusulkan pembenahan soal parkir dan penunjuk arah di lingkungan kampus juga mengkhawatirkan fakultas menjadi kota tua. “Kalau tidak dibangun atau direnovasi, di tengah kepungan fakultas lain yang dibangun dengan arsitektur baru, fakultas kami bisa-bisa menjadi kota tua,” katanya.
Persoalan lain yang mengemuka dalam dialog itu antara lain masalah uang kuliah tunggal, pengelolaan beasiswa bidikmisi, penyediakan sepeda untuk mahasiswa, pembangunan kampus, pengelolaan sampah, presensi dalam jaringan, hingga panduan untuk mengimplementasikan visi konservasi.
Suasana keakraban kian terbangun saat dialog diselingi dengan acara menyanyi dengan iringan organ tunggal. Diawali oleh nyanyian oleh Rektor, diteruskan oleh Presiden BEM, beberapa mahasiswa dan pejabat ambil bagian.
Lontaran Prof Rustono untuk melabeli acara itu dengan nama Dialog dan Nada bersambut dengan harapan agar acara serupa bisa digelar bukan hanya sekali ini, melainkan rutin setiap dua atau tiga bulan.
Ini adalah langkah nyata Rektor untuk memangkas kesenjangan antara civitas akademika. Saya mulai memahami apa yang dimaksud dengan merawat harmoni itu. Jayalah selalu Unnes!
Kegiatan yang inspiratif dan inovatif, rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum telah menunjukan sebagai pimpinan yang merakyat, pemimpin yang seperti inilah dibutuhkan bangsa Indonesia sekarang, sederhana dan bisa menjadi inspirasi semua rakyat (mahasiswa Unnes), Semoga Rektor Unnes dan seluruh civitas akademika selalu diberi kesehatan dan keselamatan dunia akhirat serta bisa memajukan Unnes, salam konservasi.
Pak Rektor trima kasih sudah membawa pembaharuan di UNNES, hampir 3 tahun ini kuliah di kampus UNNES saya merasakan ada semangat yang lebih dari pertemuan kemarin, saya sebagai aktivis akan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk belajar dengan Bapak sebelum saya wisuda, jarang sekali ada rektor mau dekat dan berteman dengan mahasiswa. matur nuwun
Terimakasih kepada Pak Rektor yang sudah menyempatkan waktunya untuk mau berekumpul dan berdiskusi bersama dengan petinggi Mahasiswa UNNES. Harapannya dari hasil diskusi tersebut tidak hanya sebatas diskusi semata namun juga ada implementasinya, demi keteraturan Universitas demi jesejahteraan mahasiswa untuk UNNES berjaya.
Dan juga kami berharap Pak Rektor juga mau meluangkan waktunya pada acara yang sama dengan semua mahasiswa UNNES, terutama mahasiswa baru yang masih membutuhkan kepastian mengenai sistem UKT.