Raden Ajeng (RA) Kartini yang lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1897 dan wafat di Rembang, Jawa Tengah 17 September 1904 merupakan sosok wanita pejuang yang pantang menyerah dalam memperjuangkan hak-hak wanita pribumi agar memiliki hak yang sama untuk memperolah pendidikan layaknya laki-laki pada masa itu.
RA Kartini memiliki pemikiran maju seperti wanita-wanita Eropa, karena dimasanya kaum wanita berada pada status sosial yang rendah. Karena semangat perjuangan beliau itulah, setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini.
Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyampaikan itu saat membuka peringatan Hari Kartini pada lomba Konservasi Budaya Daerah Dengan Memakai Busasa Daerah, Jumat (20/4/2018) di Rektorat Kampus UNNES Sekaran Gunungpati.
Kegiatan diikuti lebih dari 100 peserta dari pejabat di lingkungan UNNES mulai dari Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana dan lainnya.
Prof Fathur mengatakan, sosok RA Kartini itu sebagai contoh, kita para kaum wanita seharusnya bisa menjadi seorang wanita yang tangguh dan pantang menyerah dalam memperjuangkan hak-haknya. Untuk itu, UNNES selalu mendorong semua dosen UNNES untuk studi lanjut baik itu di dalam maupun luar negeri.
Juara I diraih oleh Hendi Pratama SPd MA Kepala UPT Humas, juara II Dr Nur Qudus MT Dekan Fakultas Teknik (FT), dan juara III Dr Taufiq Hidayah MKes (WD III) FIK.
Sedangkan juara harapan I diraih Dr Ratna Dewi Kusumaningtyas ST MT, Harapan II Dr Edy Purwanto MSi, Harapan III Drs Sucipto MT, dan Juara Faforit Dr Abdurrahman Ketua LP3.
Drs Triyanto MA mewakili juri lainnya menyampaikan, pada lomba konservasi pakaian daerah ini yang dinilai meliputi kesesuaian busana adat, keserasian dan harmoni berbusana, dan keluwesan serta ekspresi saat memperagakan.