Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengukuhkan gelar guru besar baru bagi lima orang dosen yang dilaksanakan Kamis (15/12) di Gedung Auditorium Prof Wuryanto, Kampus Sekaran.
Mereka yang dikukuhkan adalah Prof Dr Wiwi Isnaeni MS sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Pendidikan Biologi Fakultas Matamatika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Prof Dr dr Mahalul Azam MKes sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Prof Dr Margareta Rahayuningsih SSi MSi sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Biodiversitas Fakultas Matamatika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Prof Dr Eko Handoyo MSi sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Etika dan Kebijakan Pembangunan Fakultas Ilmu Sosial (FIS), dan Prof Dr Yeri Sutopo MPd MT sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Teknik Sipil Hidro Fakultas Teknik (FT).
Dalam sambutannya Rektor UNNES Prof Dr S Martono MSi menyampaikan pengukuhan profesor ini menunjukkan bahwa UNNES sebagai lembaga pendidikan semakin subur secara keilmuan. Ini bukti nyata bahwa kita memiliki dosen-dosen hebat yang siap mengembangkan ilmu pengetahuan dan siap memajukan institusi, bangsa, dan negara.
Menurut Prof Martono, bertambahnya profesor juga memiliki makna khusus karena menunjukkan peningkatan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia dalam memasuki era baru sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
“Bertambahnya profesor akan membuat fondasi akademik kita semakin kukuh sehingga bisa terus menorehkan prestasi yang menjulang tinggi,” kata Rektor UNNES.
Prof Martono menambahkan, transformasi PTNBH akan membawa perubahan besar baik secara akademik maupun nonakademik. Dengan otonomi yang dimiliki, UNNES akan menjadi lebih leluasa mengembangkan diri sesuai dengan tantangan zaman. Itu artinya, seluruh potensi yang kita miliki akan kita kembangkan sehingga memberi kontribusi terhadap kemajuan universitas.
Namun demikian, Prof Martono juga mengingatkan bahwa core business UNNES adalah pendidikan. Tugas utama UNNES adalah mencerdaskan anak bangsa, melahirkan talenta-talenta baru yang berkarakter dan berdaya guna. Dalam posisi itulah, peran profesor sangat penting.
“Para profesor bukan hanya bertugas melaksanakan penelitian dan publikasi tetapi juga harus terus membimbing mahasiswa. Jangan sampai di tengah kemajuan dan prestasi kelembagaan yang kita raih, ada mahasiswa yang merasa kecewa karena tidak mendapat layanan yang semestinya,” tegasnya.
Dalam pengembangan universitas ke depan, Prof Martono menekankan peran profesor akan semakin fokus pada bidang akademik. Peran profesor akan lebih banyak berbasis program studi, laboratorium, dan rumpun keilmuan.
“Profesor akan menjadi adalah penjaga gawang yang bukan saja menjaga kualitas akademik tetapi juga mengakselerasi pencapaiannya. Saya yakin lima profesor yang hari ini dikukuhkan memiliki kompetensi yang sangat cukup untuk mengemban amanah tersebut,” terangnya.
Dalam pengukuhan tersebut, Prof Dr Wiwi Isnaeni MS menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “Model Project-Based Mastery Learning Biologi”. Prof Dr dr Mahalul Azam MKes menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “Pencegahan Kematian Mendadak Saat Aktivitas Olahraga”. Prof Dr Margareta Rahayuningsih SSi MSi memaparkan orasi ilmiah berjudul “Keanekaragaman Hayati Gunung Ungaran : Potensi, Ancaman, Konservasi”. Prof Dr Eko Handoyo MSi memaparkan orasi ilmiah berjudul “Keberpihakan Kebijakan Pembangunan Terhadap Pedagang Kaki Lima”. Prof Dr Yeri Sutopo MPd MT mengangkat orasi ilmiah bertajuk “Aerator Di Saluran Luncur Pelimpah Bendungan Berbasis Ecological Engineering”.