Pameran lukisan biasanya digelar oleh para pelukis, baik yang sudah terkenal maupun yang sedang mempromosikan namanya. Bagaimana jika yang pameran adalah mahasiswa semester akhir yang akan mengikuti ujian? Pasti tujuan utamanya bukan supaya namanya dikenal dan karyanya dihargai mahal, tetapi untuk memenuhi tugas agar bisa mendapatkan gelar sarjana.
Lukisan karya Tjatur Rebowo, mahasiswa Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu dipajang pada pameran peroyek studi untuk memenuhi gelar sarjana, Rabu – Jumat (27-29/4) di Gedung B5 Lantai I FBS Unnes. “Saya berharap kawan-kawan mahasiswa tidak ragu untuk bereksplorasi dengan berbagai medium agar mampu menjadi motivasi serta referensi bagi mahasiswa lain,” katanya penuh percaya diri.
Pameran bema “Manusia sebagai Subjek dalam Seni Lukis” memamerkan dua belas lukisan yang seluruhnya menggunakan figur manusia sebagai subjek lukisan. Salah satu lukisan merah ukuran 150 x 100 cm dengan judul mencari jejek, terpampang menyambut pengunjung dan memberikan kesan bahwa manusia adalah makhluk yang selalu ingin tahu tentang dirinya. “Dalam karya-karya lukis yang lain juga mengangkat tema mengenai sifat-sifat manusia yang bervariatif dan kompleks,” kata Tjatur.
Saat membuka pameran ini, Ketua Program Studi Seni Rupa Unnes Purwanto mengatakan, potensi kreativitas yang dimiliki seseorang harus disalurkan atau diarahkan untuk kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi alam semesta. Purwanto juga mengungkapkan kekesalannya atas prilaku sebagian anak muda yang sok iseng dengan mencoret-coret tembok di pinggir jalan. “Corat-coret tembok ini merupakan salah satu bentuk kreativitas negatif yang perlu dicegah dan diberantas karena merupakan bentuk kenakalan (vandalisme) merusak fasilitas umum,” katanya