Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni Unnes, Anggita Ilmariandy, bersama tujuh orang perwakilan dari beberapa universitas, terpilih mewakili Indonesia menjadi bagian dari angkatan IV kursus Bahasa Spanyol di Kolombia.
Kepala Internasional Office Unnes, Intan Permata Hapsari mengatakan, program tersebut disponsori oleh pemerintah Kolombia bagi pemandu wisata dan mahasiswa dari Asia Timur, negara-negara anggota Forum Kerja Sama Asia Timur-Amerika Latin (FEALAC).
Lebih dari 250 orang dari 16 negara anggota FEALAC mendaftar untuk mendapatkan beasiswa ini. Keenam belas negara tersebut yakni Australia, Brunei, Kamboja, China, Korea, Philipina, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, New Zealand, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Dari sejumlah pendaftar 16 tersebut, akhirnya tersaring 60 orang penerima beasiswa. Beasiswa short course ini meliputi biaya visa, penerbangan pulang serta pergi dari dan ke negara asal, akomodasi selama masa orientasi seminggu di Bogota. Juga uang saku per bulan untuk biaya hidup sejumlah 1.600.000 Colombian Peso atau Rp 7.200.000. Anggita Ilmariandy dalam percakapan melalui saluran online menjelaskan, selama masa orientasi para peserta tinggal di hotel berbintang lima, Estelar La Fontana.
‘’Pemerintah Kolombia menyambut baik kedatangan rombongan kami dari Indonesia,’’ kata dia.
Selain Anggita Ilmariandy, ada lima mahasiswa lainnya yang berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan tiga orang tour guide.
Dengan grup baru ini, kata dia, telah ada 35 warga Indonesia yang menerima beasiswa dari pemerintah Kolombia untuk mempelajari Bahasa Spanyol di sejumlah universitas terbaik di negara tersebut, seperti di Bogota, Medellin, Manizales, Armenia, dan Bucaramanga. Mereka juga akan mendapatkan pengalaman unik yang sarat dengan unsur budaya, petualangan, dan perjalanan ke tempat-tempat indah di negara tersebut.
Pada acara opening ceremony and cultural night di Hotel Estelar La Fontana, belum lama ini, Anggita Ilmariandy juga mendapat kehormatan mewakili peserta untuk berpidato di depan Kementerian Luar Negeri Kolombia, Konsuler International Negara-negara Asia dan Oceania, perwakilan dari Kedutaan Indonesia dan Korea, koordinator international cultural program, dan seluruh peserta.
Patti Londono dari Kementerian Luar Negeri Kolombia menyambut kedatangan para peserta di Kolombia. Dia berpesan agar mereka belajar Bahasa Spanyol dengan baik, serta belajar sebanyak-banyaknya tentang budaya dan menikmati keindahan Kolombia.
Setelah mengikuti masa orientasi selama seminggu di Bogota, Anggita akan mempelajari Bahasa Spanyol di Universidad De Caldas di Manizales. ‘’Proses belajar berlangsung empat bulan, awal Agustus sampai akhir November 2016,’’ kata dia.