Mahasiswa di jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (FT-UNNES) menggelar demo cara pembuatan minyak goreng, Senin (11/4).
Minyak goreng yang dibuat mahasiswa FT UNNES ini beda dari biasanya. Mereka memanfaatkan kelapa lokal untuk dijadikan minyak goreng.
Inovasi ini sebagai upaya untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng dan melambung nya harga minyak yang terjadi saat ini.
“Melihat realita saat ini dimana kebutuhan dasar rumah tangga terutama minyak goreng yang melambung tinggi, membuat masyarakat harus mencari alternatif lain. Salah satunya, yang bisa diolah menjadi minyak goreng selain kelapa sawit adalah kelapa lokal,” kata dosen pendamping Meddiati Fajri Putri SPd MSc IPM .
Meddiati Fajri menyampaikan popularitas minyak kelapa masih kalah dibanding minyak, untuk itu mahasiswa FT UNNES tergugah untuk memanfaatkan kelapa lokal yang dijadikan minyak goreng.
“Di Indonesia sendiri, pohon kelapa bisa tumbuh subur di banyak titik tempat sehingga ketersediaannya bisa mendukung untuk memenuhi kebutuhan minyak kelapa,” jelasnya.
Meddiati Fajri juga menambahkan kelapa lokal ini memiliki beragam manfaat. Selain bisa digunakan untuk minyak goreng yang dipercaya sebagai alternatif minyak kelapa sawit yang lebih sehat, minyak kelapa juga memiliki beragam manfaat lainnya untuk kesehatan dan kecantikan.
“Asam lemak tak jenuh yang terkandung dalam minyak kelapa ini sangat baik karena berasal dari Nabati, yang tidak kalah penting minyak kelapa ini tidak meningkatkan kolesterol. Selain itu kombinasi kandungan asam lemak pada minyak kelapa dipercaya memiliki efek positif bagi kesehatan mulai dari menghilangkan lemak, menurunkan potensi penyakit jantung dan lainnya, jelasnya.
Ia juga menyampaikan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat minyak kelapa yaitu Kelapa tua, Air secukupnya, Saringan, Parutan, Wadah untuk menyimpan minyak kelapa.
Selanjutnya, Ia menjelaskan cara membuat minyak kelapa. Hal yang pertama dilakukan adalah memisahkan air kelapa di wadah, kemudian parut daging buah kelapa yang sudah dicuci. Setelah di cuci, campurkan parutan kelapa dengan air kelapa. Setelah itu uleni campuran tersebut dan peras untuk mengambil santannya. Lalu panaskan santan kelapa sambil diaduk terus.
Pada proses ini jika minyak yang terpisah dari blendo sudah berwarna kekuningan maka berhenti untuk mengaduk. Proses terkahir tunggu hingga dingin lalu saring untuk mendapatkan minyak kelapa yang bersih dan jernih.
Meddiati juga memberikan tips untuk teknik pengelolaan minyak kelapa, ia mengatakan untuk pemanasan parutan daging kelapa menggunakan api sedang, hal itu dilakukan agar kadar minyak keluar dengan maksimal dari larutan santan yang dipanaskan.
“Kalau apinya terlalu besar maka kadar minyak yang dikeluarkan tidak maksimal,” jelasnya.
Meddiati mengatak bahwa Sepuluh butir kelapa lokal bisa menjadi kurang lebih 1 liter minyak goreng.
Dalam pembuatannya, mahasiswa FT UNNES juga mencampurkan daun pandan dan daun sereh kedalam olahan minyak goreng kelapa.
Hal tersebut bertujuan minyak kelapa awet tanpa mengalami bau tengik sekalipun kondisinya tertutup dan terbuka hingga berinteraksi dengan udara.