Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali menorehkan prestasi kewirausahaan. Tim mahasiswa UNNES yang dibimbing Prof. Dr. Wara Dyah Pita Rengga, S.T., M.T. meraih pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) 2025 dari Ditjen Belmawa lewat inovasi Savera, foot spray organik berbahan ekstrak daun kecombrang (Etlingera elatior) dan aloe vera untuk membantu mengatasi bau kaki tanpa alkohol.
Ketua Tim Muhammad Rizky Fahrizal Putra mengatakan bahwa …
“Kami ingin menawarkan solusi perawatan kaki yang aman untuk kulit sensitif, ramah lingkungan, dan praktis dibawa ke mana saja. Savera memadukan antibakteri alami dari kecombrang dan aloe vera sebagai pelembap, sehingga tidak hanya mengurangi bau, tetapi juga merawat kulit kaki,” ujarnya.
Berbeda dari produk sejenis yang umumnya berbasis alkohol, Savera tidak menggunakan alkohol. Formulasi mengandalkan ekstrak kecombrang yang dikenal memiliki sifat antibakteri serta aloe vera sebagai agen pelembap alami. Produk dikemas dalam tiga ukuran portabel: 30 mL, 60 mL, dan 100 mL, dengan lima aroma: green tea, jasmine, vanilla, apple, dan strawberry.
Sementara itu, dosen pembimbing Prof. Dr. Wara Dyah Pita Rengga, S.T., M.T., mengungkapkan Savera lahir dari riset sederhana yang dekat persoalan sehari-hari, lalu diolah menjadi produk bernilai pasar.
“PKM-K mendorong mahasiswa mengubah pengetahuan menjadi solusi. Tim Savera rapi dari hulu ke hilir formulasi non-alkohol, proses produksi higienis, branding, sampai strategi penetrasi pasar,” ungkapnya.
Sasaran utama Savera adalah pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, dan atlet egmen dengan mobilitas tinggi dan penggunaan alas kaki tertutup. Berdasarkan survei internal, 90,5% responden menyatakan tertarik pada foot spray berbasis kecombrang–aloe vera.
Selain aspek bisnis, tim juga menekankan keberlanjutan. Bahan baku kecombrang diprioritaskan dari petani lokal di Semarang sehingga rantai pasok lebih pendek, kualitas bahan terjaga, dan Daya ekonomi daerah meningkat. Tim turut menyiapkan materi edukasi singkat mengenai kebersihan kaki serta panduan penggunaan Savera agar manfaat produk optimal.
Tim lintas disiplin ini diketuai Muhammad Rizky Fahrizal Putra (Teknik Kimia) dengan anggota Elvina Belva Fithriyah, Stifani Aprilia, Hasya Annajwa, dan Muhamad Agus Setiawan, di bawah pendampingan Prof. Dr. Wara Dyah Pita Rengga, S.T., M.T. Target pengembangan disusun bertahap dan terukur: validasi pasar, pencapaian titik impas (break-even), lalu peningkatan kapasitas produksi sesuai permintaan. Savera diproyeksikan tumbuh sebagai merek perawatan diri berbasis kampus konservasi yang bermanfaat bagi pengguna memberi nilai tambah bagi petani lokal. (Satria)




