Lima mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam tim Program Kreatifitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) berhasil menciptakan aplikasi Inspirasi Masakan dengan fitur belanja.
Kelima mahasiswa itu, antara lain Khoir Indana, Ais Bayu Aji, Alfira Rista Susanti, Yasir Aqil Noorlatief dan Ali Mir’raaj yang dibimbing oleh Siti Ridloah SE MMgmt. Berkat menciptakan aplikasi Inpirasi Masakan dengan fitur belanja mereka berhasil lolos pendanaan PKM-PI Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2021.
Khoir Indana selaku ketua tim mengatakan pandemi Covid-19 cukup berdampak signifikan terhadap omset penjualan pedagang pasar.
“Kami melakukan observasi dan wawancara terhadap para pedagang di pasar Karangayu Semarang, sebagian besar mengaku pendapatannya turun drastis sejak pandemi, bahkan penurunannya mencapai lebih dari 70% kami turut prihatin dengan keadaan ini,” tutur Khoir.
Lanjut, pasar tradisional saat ini masih menjadi wadah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia terutama dalam kebutuhan bahan pokok pangan. Berdasarkan data BPS jumlah pasar tradisional di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 15.657. Banyak masyarakat kelas bawah yang menggantungkan hidupnya di pasar tradisional.
Untuk itu kami, ucap Khoir Indana menciptakan aplikasi Inspirasi Masakan dengan fitur belanja sebagai upaya digitalisasi pasar tradisional dikala pandemi Covid-19.
“Aplikasi kami namai Smoots atau Smart Mother’s dengan tagline “pilihan ibu cerdas” dengan maksud agar aplikasi ini nantinya menjadi aplikasi yang digemari para pelanggan pasar yang kebanyakan adalah seorang Ibu, yang selalu disibukkan dengan banyak aktifitas.
Khoir menambahkan, ide ini muncul melihat Ibunya yang juga bekerja, harus memikirkan apa yang akan dimasak pada hari itu.
“Ketika akan berbelanja cukup banyak harus mencatat daftar belanja dengan kertas, membutuhkan banyak waktu untuk pergi ke pasar dan berbelanja, apalagi di masa pandemi seperti ini, ada kekhawatiran ketika harus berinteraksi secara langsung di pasar” kata Khoir Indana.
Dalam aplikasi smoots terdapat fitur Inspirasi masakan nantinya pengguna dapat menemukan berbagai inspirasi masakan beserta resep dan bahan-bahan yang dibutuhkan.
Dari resep tersebut pengguna dapat langsung berbelanja dan melakukan pemesanan kemudian pesanan akan diantarkan oleh kurir. Selain itu juga terdapat fitur atur uang sebagai fasilitas untuk mencatat keuangan.
“Fitur-fitur ini kami ciptakan agar ada unsur yang menarik bagi pelanggan pasar untuk bergabung dengan Smoots,” kata Alfira salah satu anggota tim.
Smoots juga memberikan kesempatan kepada pengguna yang suka berkreasi agar dapat mmengunggah resep kreasi sendiri. Pengguna berpeluang mendapatkan kesempatan memenangkan hadiah ratusan ribu rupiah tiap dua minggu sekali.
Kedepannya aplikasi ini diharapkan dapat diterapkan di seluruh pasar di Indonesia. Aplikasi akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan pengguna dan pedagang. Sehingga setelah pandemi Covid-19 berakhir, aplikasi ini akan tetap dibutuhkan mengingat pentingnya digitalisasi pada era revolusi industri 4.0 yang telah mengubah perilaku masyarakat dari konvensional menjadi serba digital.