Bagaimana cara memahami nilai diri sendiri? pertanyaan itulah yang ditanyakan mengawali pembicaraan saat Staf Khusus Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi KH Abdul Wahid Maktub pada kuliah umum Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Semarang (UNNES), Jumat 16 September 2016 di auditorium kampus Sekaran UNNES.
Nilai manusia itu terletak pada visi dan misi yang dimilikinya. Visi dan misi yang dimiliki harus bersifat global agar dapat memperkuat interaksi dan relasi.
Melatih mental adalah salah satu cara belajar untuk berkompromi sehingga dapat menjadi akselerasi yang luar biasa.
Lebih lanjut, lelaki yang akrab disapa Gus Wahid ini juga menyampaikan, konsep literasi tidak hanya melihat simbol-simbol bahasa tetapi juga berlaku untuk melihat tanda-tanda jaman agar kita dapat mengantisipasinya.
Kuliah umum bertema Pengembangan Literasi Keilmuan dan Atmosfir Akademis Perguruan Tinggi untuk Mendukung Daya Saing Bangsa dihadiri oleh 837 mahasiswa S2-S3 PPs UNNES.
Nara sumber kedua, Sekretaris Daerah Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono Karto Soedarmo MP juga menyampaikan, revolusi mental di Jawa Tengah (Jateng) telah dimulai dengan membangun komitmen bersama dalam mewujudkan ketertiban dan kedisplinan.
Jateng sebagai pelopor revolusi mental mencoba untuk membuat peraturan yang memuat bagaimana membentuk revolusi mental dalam diri sendiri.
Sebelumnya, Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum saat membuka kegiatan menuturkan, literasi keilmuan di UNNES perlu ditingkatkan kualitasnya agar UNNES menjadi universitas yang berwawasan konservasi dan bereputasi internasional.
Untuk itu, UNNES mempunyai komitmen melayani mahasiswa dengan senantiasa meningkatkan mutu. Insya Allah tahun ini UNNES optimis meraih akreditasi A, karena sudah sebanyak 50% program studi di UNNES sudah berakreditasi A.