Mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang Havid Adhitama berhasil menciptakan alat pemantau longsor.
Alat pemantau longsor berhasil dipasang di Desa Tempuran, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Minggu lalu.
Havid mengatakan alat ini diciptakan karena dilatarbelakangi pengalaman pribadi yang sempat terkena bencana longsor.
Selain itu, Havid menyampaikan alat ini diberi nama LSDR, singkatan dari Landslide Data Recorder.
Alat tersebut dikembangkan oleh Havid Adhitama dan timnya yang terinspirasi dari satelit LORA.
Havid menyebutkan kelebihan alat ini dapat mengirimkan data dari daerah terpencil sekalipun yang tidak memiliki jaringan internet.
“Kami mengadopsi cara kerjanya untuk diterapkan pada medan terestrial. Satelit terestrial ini dapat mengirimkan data pemantauan dari lokasi terpencil tanpa memiliki ketergantungan pada jaringan internet, ” jelas mahasiswa PGSD UNNES tersebut.
Ia menjelaskan, alat pemantau ini dapat memberikan data berupa kemiringan tanah, pergerakan tanah, kejenuhan tanah, intensitas hujan, suhu dan kelembapan udara.
“Ketika data ini diolah dengan tepat maka bukan tidak mungkin potensi longsor bisa diprediksi secara akurat, sehingga masyarakat yang berpotensi terdampak bisa menyelamatkan diri,” kata Havid.
Saat ini, Havid menjelaskan data pemantauan tersebut bisa dipantau melalui web. Data tersebut juga bisa diinterpretasikan oleh instansi terkait untuk menentukan langkah yang tepat dalam mitigasi bencana tanah longsor di Banjarnegara, jelasnya.
Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum mengapresiasi karya inovasi dan merasa bangga kepada mahasiswa PGSD UNNES yang berhasil menciptakan alat pemantau longsor.
“Ini merupakan karya yang penting untuk daerah yang rawan dengan bencana longsor, dan mahasiswa UNNES berhasil membuat alat pemantau tanah longsor,” tutur Prof Fathur Rokhman.
Prof Fathur mengatakan, akselerasi Inovasi adalah salah satu tujuan UNNES untuk bisa bersaing dengan universitas di dunia.
“Dosen dan mahasiswa saya dukung untuk terus menciptakan karya inovasi sesuai dengan bidangnya untuk mendukung visi-misi UNNES,” pungkas Prof Fathur.