Kebutuhan softskills bagi mahasiswa sangat diperlukan, lebih-lebih mahasiswa yang mengikuti di berbagai organisasi.
Fungsionaris mahasiswa sebagai aktivis kemahasiswaan yang dipilih oleh teman-temannya tentu dituntut mempunyai kemampuan lebih dibandingkan dengan mahasiswa lainnya.
Demikian dikatakan Dra Sinta Saraswati MPd Kons Kepala Pusat Pengembangan Bimbingan Konseling dan Bursa Kerja (PPLK-BK) Unnes disela-sela pelatihan Softskills bagi Aktifis Kemahasiswaan Universitas Negeri Semarang (Unnes), Senin (24/6) di Dekanat Fakultas Bahasa dan Seni kampus Sekaran.
“Aktivis mahasiswa harus mempunyai tampilan yang berbeda untuk memberi contoh kepada teman-temannya dan harus belajar banyak tentang organisasi. Karena aktivis mahasiswa dihadapkan dengan berbagai hal, maka dipandang perlu pengembangan melalui pelatihan softskills ini,” kata Sinta Saraswati.
Dia, mencontohkan, perbuatan itu misalnya dalam etika cara berpakaian, etika berkomunikasi, etika bergaul, etika berkreasi, dan etika berekspresi. Kegiatan diikuti puluhan aktivis mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), DPM, dan UKM mengusung tema “Membangun Karakter Fungsionaris Mahasiswa Berbasis Nilai-Nilai Konservasi”.
Oleh karena itu mahasiswa harus tampil beda dengan orang lain dan dapat di contoh, serta studi tepat waktu tetapi punya banyak waktu bermanfaat dengan berorganisasi, katanya.
Sinta Saraswati menambahkan, kegiatan dilaksanakan dua hari, hari pertama teori dan hari kedua mengaplikasikan teori dan penugasan yakni dalam bentuk outbond berkelompok. Bagaimana cara kerjasama dalam bentuk kelompok, bagaimana mengkomunikasikan, dan bagaimana juga untuk mempresentasikan hasil bersama dalam suatu kelompok.
Setelah pelatihan peserta diharapkan dapat menerapkan ilmunya di Fakultas, Hima, BEM dan UKM.
Nara sumber dari Tim (PPLK-BK) Unnes, Heny Setyawati MSi (Etika Berpendidikan), Drs Makmuri (Kepemimpinan), Nurul Febriani Mhum (Kerjasama Tim), Kurniana Bektiningsih MPd (Komunikasi), dan Kusnarto Kurniawan MPd Kons (Manajemen Diri).