Melimpahnya singkong di Kecamatan Mijen, Kota Semarang khususnya di Kelurahan Wonoplumbon mendorong mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif untuk memberdayakan masyarakat melatih keterampilan memproduksi singkong menjadi produk Home Industry yang kreatif dan inovatif.
Perwakilan dari TIM KKN Alaternatif 2 A UNNES Nilna Sa’adatar Rohmah menyampaikan itu saat memberi pelatihan pada warga Kelurahan Wonoplumbon.
Nilna Sa’adatar menuturkan, singkong merupakan salah satu jenis produk pertanian yang mudah dibudidayakan karena mampu beradaptasi dengan baik pada kondisi lingkungan apapun. Selain itu, biaya perawatannya juga minim, masa produksi cepat, dan memiliki kandungan gizi tinggi.
Nilna Sa’adatar menjelaskan, dengan melimpahnya singkong itu para warga Kelurahan Wonoplumbon dilatih dan praktik mengolah singkong menjadi Nugget (cassava nugget) selama dua hari Selasa-Rabu (4-5/10) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kelurahan Wonoplumbon.
Pemberdayaan warga ini diharapkan mampu menumbuhkan jiwa entrepreneurship dan memiliki nilai jual yang tinggi sehingga menjadi daya bangkit bagi perekonomian masyarakat di Kelurahan Wonoplumbon.
Nilna Sa’adatar menyontohkan, modal untuk mengolah cassava nugget dengan ukuran 1 kg singkong, biaya yang diperlukan Rp 90.000 menghasilkan 11 gulung nugget mentah. Dimana 1 gulung nugget modalnya Rp 8.200, kemudian ketika dijual 1 gulung dengan kemasan 500 gram dibandrol Rp 15.000.
Nilna Sa’adatar menambahkan, keunggulan cassava nugget dibanding dengan nugget chiken dari sisi kesehatan, cassava nugget bisa menjadi alternatif makanan sebab vegetarian, kadar kolesterol rendah, kaya akan serat, mengandung protein, bebas glutein, kaya akan vitamin K dan B, mengandung magnesium, serta tinggi kalium.
Kemudian, produk olahan ini juga tidak menggunakan bahan pengawet dan MSG. Jika dikelola dengan baik, cassava nugget juga bisa mendukung program pemerintah yang sedang menggalakkan pemenuhan gizi yang lengkap dan seimbang melalui menu makanan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).