Memasuki era millennial, sekarang batik tidak hanya sebatas pakaian saja. Banyak tangan kreatif yang membuat batik semakin inovatif. Seperti yang dilakukan Sheikha Fajrianita mahasiswa prodi Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang mencipatakan model busana batik milineal yang diberi nama “Aruna”.
Berkat menciptakan inovasi busana batik “Aruna” inilah Sheikha berhasil meraih juara 1 dalam ajang lomba Fashion Design Competition Batik Cirebonan, Rabu (24/11). Lomba Fashion Design Competition Batik Cirebonan diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon yang dikemas dalam Cirebon Creative Festival (CFC) 2021. Tahun ini CCF mengangkat peran serta perancang agar bersemangat menghasilkan produk karya berupa model baju batik milineal.
Sheikha mengatakan Aruna memiliki arti kemerah-merahan, sehingga bisa menggambarkan siapapun yang memakai busana batik milineal ini akan terlihat lebih berani, elegan, dan berkelas.
“Aruni ini saya ciptakan dengan menggunakan teknik tailoring yang hasilnya lebih rapi dan tegas. Selain itu saya mengambil tema sprirituality dalam Trenc Fore Casting 2021 untuk karya saya tersebut yang memiliki ciri busana yang tegas, kokoh dan simple serta penggunaan motif batik sebagai ciri kearifan local,” jelasnya.
Sheikha menambahkan, dalam karyanya tersebut menggunakan motif batik puloan yang memiliki beberapa corak pada satu kain serta hasil busana yang tegas dan kokoh, menggambarkan pengrajin dan pengusaha batik yang selalu berdiri tegak menghadapi pasang surut nya perekonomian.
Sheikha berharap kedepannya pengusaha batik semakin jaya dan semakin mengeksplorasi sehingga melahirkan corak-corak baru dan kekinina.
Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum memberikan apresiasi inovasi yang dilakukan Sheikha Fajrianita. Menurutnya, sekarang ini batik menjadi komoditas yang mampu menembus pasar ekspor. Oleh karena itu, perlu inovasi agar batik semakin dikenal masyarakat luas bahkan dunia.