Beberapa batik dan foto karya mahasiswa asing yang tergabung dalam Program Darmasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes), dipamerkan di rektorat kampus Sekaran Unnes, Selasa, (28/5). Pameran tersebut menandai selesainya studi mereka di kampus konservasi.
Salah satu mahasiswa Darmasiswa Tiina Jaksman dari Estonia mengatakan, setelah belajar di Universitas konservasi ini, dirinya telah terpengaruh dengan budaya Indonesia. “Saya telah terpengaruh dengan budaya Indonesia. Sebagai contoh saya sudah bisa selalu tersenyum seperti orang Indonesia,” katanya.
Ketua Program Darmasiswa Unnes Yusro Edy Nugroho mengungkapkan, mahasiswa Darmasiswa itu berasal dari berbagai negara, di antaranya Estonia, Jepang, Polandia, Slovakia, Hu8ngaria, Madagaskar, Belanda dan Cekoslowakia. “Pameran ini dilakukan sebagai bentuk publikasi hasil karya mahasiswa program darmasiswa Unnes tahun ajaran 2012/2013,” kata Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa itu.
Menurutnya, perkuliahan bagi mahasiswa asing itu dilaksanakan selama dua semester sejak September 2012 hingga Juni 2013. Intensitas mata kuliah batik dilaksanakan di lab batik Fakultas Teknik, seni rupa, ukir, keramik, tari dan karawitan di Fakultas Bahasa dan Seni,” jelasnya.
Plt Rektor Unnes Dr Agus Wahyudin menuturkan, dirinya menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi mahasiswa Darmasiswa pada lembaga pendidikan ini. “Silakan mengambil sisi positif dari budaya bangsa kami. Keramahan, saling menghargai, termasuk seni dan budaya telah kalian pelajari. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kami,” kata Agus yang juga Pembantu Rektor Bidang Akademik itu.
Selain mahasiswa darmasiswa, Pameran bertema “The Tree of Cultures, Breath Conservation in Batik Creation” ini dihadiri segenap unsur pimpinan dan mahasiswa Unnes.
Hewbat Tiina dan kawan-kawan…. Sebagai orang Jawa, saya malah belum bisa membatik… suatu saat nanti ingin sekali belajar tentang hal itu……
Tersenyumlah selalu Tiina….. maka dunia pun kan selalu tersenyum padamu 🙂