Pelatihan softskill siap kerja yang digelar oleh Universitas Negeri Semarang pada Selasa hingga Rabu (27-28/2) menghadirkan dua pembicara dari Balai Latihan Kerja (BLK) Demak. Pelatihan ini merupakan kerjasama antara Pusat Pengembangan Karir, BK, MKU & MKDK LP UNNES dengan USAID. Melalui kegiatan ini, mahasiwa diharapkan mulai keluar dari zona nyaman dan memulai sesuatu yang baru yang lebih menantang dalam hal mengembangkan kemampuan diri.
“Salah satu indikator standar internasional dunia kerja adalah keterampilan softskill. Perusahaan atau instansi tidak hanya melihat kemampuan akademik saja namun juga keterampilan diri dalam menghadapi suatu hal” tutur Nina selaku fasilitator dari Ready Work Acceleration Program (RWAP) USAID di Gedung Prof. Satmoko Lp3 UNNES.
Pelatihan ini merupakan angkatan ke dua yang diikuti oleh 40 mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi semester 8 UNNES. Materi disampaikan mengunakan metode aktiv learning yang melibatkan peserta praktik secara langsung ketika penyampaikan materi.
Salah seorang pemateri Kukuh menyampaikan, dalam seleksi pencarian kerja yang menjadi titik poin adalah skill, pengetahuan, dan sikap. Menurutnya, ketiga hal tersebut menjadi indikator sesorang diterima kerja, namun yang menjadi penentu adalah sikap.
Kompetisi dunia kerja yang semakin ketat mengharuskan pencari kerja tidak hanya mengunggulkan kemampuan otak saja namun juga keterampilan softskill.
Kepala Pusat Pengembangan Karir, BK, MKU & MKDK LP3 UNNES Dr Eko Supraptono MPd menjelaskan, salah satu modal penting bagi mahasiswa adalah semangat untuk terus melatih kemampuan diri.
“Kedepan, zaman akan mempunyai kriteria yang lebih menantang dalam dunia kerja namun ketrampilan softskill tetap menjadi salah satu kriteria yang menentukan,” jelas Eko.