Di lingkungan kampus, mahasiswa aktivis tidak sekadar mengikuti perkuliahan. Melalui berbagai kegiatan di luar jam kuliah, mereka diharapkan dapat mengharumkan nama universitas, baik pada level nasional maupun internasional.
Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Fathur Rokhman MHum mengemukakan hal itu di hadapan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unnes, di rektorat kampus Sekaran, Selasa (4/3).
“Kegiatan ini sebagai ranah bertukar pikiran guna memaksimalkan peran mahasiswa dalam menyongsong visi Unnes sebagai Universitas Konservasi yang bertaraf internasional yang Sehat, Unggul dan Sejahtera di tahun 2020,” kata Prof Fathur.
Menurutnya, tidak ada alasan bagi mahasiswa untuk ragu dan malu mengakui sebagai bagian dari keluarga besar Unnes. “Mahasiswa sudah selayaknya menyuarakan berbagai keunggulan universitas dan mencerap masukan dari luar,” ujarnya.
Profesor Sosiolinguistik itu mengakui jika masih ada mahasiswa yang ragu ketika menjawab pertanyaan di mana sedang berkuliah. Hal itu menurutnya menjadi salah satu penghambat kemajuan kampus.
“Sebagai rumah ilmu, Unnes menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Mahasiswa adalah bagian yang terus mendorong perkembangan itu,” kata Prof Fathur. Karena itu, rektor mengajak mahasiswa aktivis dan segenap civitas untuk terus-menerus meningkatkan prestasi.
Presiden Mahasiswa Unnes Prasetyo Listiaji menyambut baik ajakan rektor. Dia mengatakan, wujud kebanggan dan rasa memiliki terhadap universitas telah ditunjukkan lewat berbagai macam cara. “Misalnya, selama ini setiap menjelang Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), banyak dari mahasiswa telah berinisiatif menggelar sosialisasi,” kata Prasetyo.
Dia menjelaskan, mahasiswa secara aktif mengunjungi sekolah untuk menjelaskan jadwal, prosedur pendaftaran, hingga program studi yang tersedia di Unnes.
“Kami ingin memberikan informasi secara rinci tentang SNMPTN kepada siswa di berbagai sekolah. Diharapkan akan semakin banyak lagi siswa yang melanjutkan studi di Unnes,” ujarnya.
Selain mengadakan sosialisasi, mereka juga membagikan liflet dan poster tentang SNMPTN dan Unnes. “Kami menginformasikan hal-hal terkait cara mendaftar, jurusan yang dibuka, fakultas, fasilitas, hingga keunggulan universitas,” terangnya.
Aktivis lembaga kemahasiswaan harus mampu menjadi telinga sekaligus corong bagi persoalan mahasiswa dalam berbagai aspek (akademik, bakat minat, politik, kebijakan-kebijakan, lingkungan dsb). Mahasiswa aktivis juga harus benar-benar mampu manjadi motor, penggerak gerakan-gerakan dinamis, kritis, peduli ‘kahanan’, namun tetap dengan cara elegan. Mahasiswa tak boleh hanya dijadikan agen ‘pembawa’ dan ‘pengantar pesan’ bagi kepentingan tertentu, tetapi agen perubahan, yang benar-benar membawa perubahan, dan perubahan itu sendiri adalah keberanian berpikir, bersikap, dan bertindak. Selamat untuk adik-adik mahasiswa, sukses untuk Unnes.
aku merindukan suara lantang mahasiswa… demi kemajuan Unnes…
aku merindukan karya sensasional mahasiswa… untuk masa depan Unnes..
tahun 2014… adalah tahun aksi… begitupun juga buat aktivis Unnes…
saatnya “beraksi”…