Tim mahasiswa pecinta alam Universitas Negeri Semarang (Mahapala UNNES) yang terdiri atas 11 mahasiswa, 1 orang alumni, dan 2 orang warga setempat berhasil memetakan jeram sungai Bodri Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Jawa Tengah.
Ketua Mahapala UNNES Faris Wicaksono menyampaikan, sungai Bodri merupakan sungai yang belum pernah di arungi dengan perahu karet sehingga misi pemetaan jeram harus dilakukan untuk mengetahui karakter sungai dan potensi sungai.
Misi pemetaan dilakukan mulai anak sungai Bodri yaitu sungai Ringin. Tim menyusuri tepian sungai sejauh 9,3 kilometer dan dibagi menjadi lima bagian (section) selesai dalam waktu dua hari, 25 sampai 26 Februari.
Tim berhasil memetakan sepanjang 7,25 kilometer yakni menelaah posisi batuan, rintangan, lebar sungai, kecepatan arus sungai, kedalaman sungai, dan bentukan berbahaya dari masing masing jeram.
Ketua pelaksana Rochatul Mu’asyaroh menyatakan, jeram jeram yang berhasil di identifikasi memiliki tingkat kesulitan rata rata 3 dari skala 1-6, diantaranya ada jeram yang memiliki grade 4+, dan grade 2.
Menurut Rochatul Mu’asyaroh, sungai Bodri memiliki karakter continuous atau memiliki banyak jeram di sepanjang sungai dengan jarak antar jeram relatif dekat /berkesinambungan di section awal, dan di section akhir mempunyai Standing Wave (gelombang) tinggi serta berarus cepat.
Hasil pengamatan ini menjadi data penting untuk bahan pertimbangan tim dalam menentukan jalur perahu, teknik pengendalian perahu, dan langkah pengamanan (rescue).
Selain mengetahui medan pengarungan, informasi lain yang bisa digali dari misi pemetaan ini yakni pengamatan potensi wisata yang ada di sekitar wilayah sungai Bodri.
Hasil pemetakan ini juga diserahkan kepada Pemerintah Desa Singorojo yang sudah di rencanakan sungai Bodri akan di gunakan sebagai wisata.
Semangat berkarya, Semangat berpetualang, semangatt konservasi… Lanjutkan…!