Saat ini lingkungan di sekitar kita terbilang sangat mengkhawatirkan. Banyak tempat-tempat yang sudah tercemar kealamiannya. Oleh karena itu pentingnya generasi muda dalam perannya untuk menjaga ingkungan sangat dibutuhkan.
Konservasi merupakan kegiatan merawat, melestarikan, dan menjaga. Konservasi lingkungan berati merawat, melestarikan, dan menjaga lingkungan yang ada. Kelompok Pecinta Alam Wanadri mengadakan kegiatan Sekolah Kader Konservasi di wilayah Konservasi Masigit Kareumbi. Masigit Kareumbi terletak di 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Bandung. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari di tanggal 25 sampai 27 Maret 2022. Tidak lupa sebelum kegiatan ini berlagsung, peserta melakukan rapid test dan menerapkan protokol kesehatan.
Kegiatan ini diikuti oeh peserta dari seluruh penjuru Indonesia, ada yang dari wilayah Aceh, Maluku, hingga Lombok berkumpul untuk mengikuti Sekolah Kader Konservasi. Rentang umur peserta mulai dari 15 tahun hingga 45 tahun tak menyurutkan semangat mereka untuk mengikuti kegiatan ini.
MAHAPALA UNNES berkesempatan untuk mengirimkan delegasi untuk mengikuti kegiatan Sekolah Kaader Konservasi Masigit Kareumbi. Restu Galuh Kirani mahasiswa jurusan Sejarah berkesempatan untuk menjadi delegasi mewakili MAHAPALA UNNES. Dalam kegiatan ini ia berkesempatan mendapatkan materi dan juga praktek mengenai materi-materi konservasi di kawasan konservasi Masigit Kareumbi. Para pemateri yang hadir juga dari kalangan orang-orang hebat di bidangnya seperti para anggota Wanadri, Burung Indonesia, Sioux Jogja, Pencinta alam Fakultas Kedokteran UNPAD, DLHK Bandung, BASARNAS Bandung, dan masih bayak lagi.
Disini diberikan materi mengenai lingkungan, SAR, PPGD, dan Flora Fauna. Selain diberikan materi, para peserta juga melakukan field trip di area Kawasan Hutan Masigit Kareumbi. Kawasan Masigit Kareumbi berfungsi sebagai Taman Buru di Pulau Jawa dengan luas 12.420 hektar. Para peserta diajak di Kawasan dimana Rusa Jawa tumbuh di Hutan Konservasi Masigit Kareumbi. Tercatat terdapat 46 ekor dimana angka terakhir jumlah rusa di data. Peserta juga diajak melihat bibit tanaman dan menanam di Kawasan tersebut. Kami juga diajak untuk mengamati burung di kawasan tersebut. Dengan menggunakan binocular, para peserta diajak untuk mengammati burung. Di kegiatan field trip ini, para peserta sangat menikmati dan bersenang-senang.
Peserta juga mendapat materi snake awarenes dimana dalam materi ini peserta diajarka cara menangani gigitan ular, identifikasi ular, dan cara memegang ular. Disini para peserta terlihat sangat atusias dalam pematerian yang diberikan dari Giyokh Jogja . Disini para peserta diajarka cara pengelolaan sampah, mulai dari pemilahan sampah sampai dengan ecobrik (penyimpanan sampah didalam botol).
Kegiatan Sekolah Kader Konservasi diharapkan akan terbentuknya kader kader yang peduli lingkungan dan menjadi sosok yang dapat memberikan perubahan terhadap lingkungan disekitar mereka. Kader kader konservasi inilah yang menjadi panutan bagi orang-orang disekitar mereka.