Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan Tarawih bersama antarpimpinan, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa di Rumah Dinas Rektor, Minggu (19/6).
Rektor UIN Walisongo Prof Dr H Muhibbin MAg menyampaikan, Jadikanlah Al quran sebagai pedoman hidup kita, karena Al quran bisa menjernihkan pikiran dan melapangkan hati kita. “Menerima dengan hati yang ikhlas terhadap apa yang Allah berikan kepada kita baik itu berupa nikmat maupun cobaan, ungkap Muhibbin saat memberikan tausiyah seusai shalat tarawih.
Muhibbin menambahkan, Saya ibaratkan hati kita seperti air dalam sebuah gelas yang diteteskan tinta, maka air seluruhnya akan tercemar. “Kemudian, jika air dalam sebuah ember kita teteskan tinta maka akan terlihat warna tinta tersebut. Namun jika air dalam telaga kita teteskan tinta, maka warna tinta itu akan hilang,” katanya.
“Hal tersebut sama seperti hati kita, seandainya hati kita sesempit gelas itu kemudian menerima cobaan misalnya berupa kehilangan sebagian dari harta kita, hati kita akan merasa sangat gelisah dan kehilangan. Namun jika hati kita seluas telaga kemudian menerima cobaan berupa kehilangan sebagian dari harta kita, maka kita akan menerima dengan hati yang ikhlas dan menyadari bahwa itu bukan rezeki kita. Oleh karena itu janganlah kita persempit hati kita seperti gelas itu, luaskan hati kita seperti telaga”.
Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Semarang Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyampaikan Malam ini kita peringati nuzulul quran dan lailatul qadar bersama jajaran pimpinan Unnes, dosen, tenaga pendidik, dan mahasiswa juga sebagai sarana silaturahmi. “lailatul qadar merupakan peristiwa yang luar biasa, saat itu seluruh ruang angkasa menjadi tenang. Pada hari-hari biasanya sering terjadi meteor jatuh, namun pada malam lailatul qadar tidak ada satupun meteor yang jatuh. Kemudian ketika siangnya matahari tidak memancarkan sinar radiasinya. Itulah menunjukan keistimewaan-keistimewaan peristiwa lailatul qadar.
(Andri Saeful Adnan)