Pemerintah Kelurahan Tambakrejo bersama Tim Pengabdian Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) pada hari Jumat, (14/7) dengan agenda utama pembahasan rintisan Kelurahan Tangguh Bencana melalui revitalisasi Kelompok Siaga Bencana (KSB) Tambakrejo yang selama ini vakum karena beberapa pengurusnya meninggalkan wilayahnya. Kegiatan revitaslisasi KSB ini sebagai upaya pengurangan risiko bencana di Kelurahan Tambakrejo, seperti diketahui wilayah tersebut menjadi langganan bencana banjir, rob dan beberapa lokasi memiliki kerawanan kebakaran. Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan PT Saka Energi Muriah Limited (SEML) melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang salah satunya terfokus pada pengurangan risiko bencana di wilayah tersebut. Pada kegiatan ini menghadirkan Narasumber Didik Setio Nugroho dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Kota Semarang untuk memberikan penguatan dan arahan dalam revitalisasi KSB dan rintisan Kelurahan Tambakrejo Tangguh Bencana. Kegiatan pengurangan risiko bencana di wilayah Kelurahan Tambakrejo ini juga melibatkan mahasiswa UNNES GIAT 5 yang ditugaskan oleh kampus untuk berkegiatan di wilayah tersebut selama 2 bulan.
Kegiatan FGD diawali arahan dari Lurah Tambakrejo, Sukiswo S.H yang menyampaikan bahwa program pengurangan risiko bencana ini merupakan salah satu prioritas program dari kelurahan terutama untuk pengurangan risiko banjir yang melanda beberapa wilayahnya beberapa bulan yang lalu. Beliau menyampaikan untuk Kelompok Siaga Bencana (KSB) Tambakrejo terlihat kurang aktif karena ditinggal oleh ketuanya ke luar pulau, sehingga mengharap dilakukan revitalisasi atau pembentukan kepengurusan yang baru. Salah satu kebutuhan untuk evakuasi saat terjadinya banjir adalah perahu karet dengan ukuran yang kecil untuk mengevakuasi warga dengan usia rentan. Selanjutnya Tim Pengabdian Unnes, Wahid Akhsin Budi NS menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian yang akan dilaksanakan bertujuan untuk pengurangan risiko bencana banjir melalui kerjasama dengan PT Saka Energi Muriah Limited (SEML) melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan beberapa kegiatan, diantaranya Revitalisasi atau Pembentukan KSB, Pelatihan mitigasi bencana bagi Kader KSB, Penyusunan SOP Penanggulangan Bencana, Pemetaan Risiko Bencana dan Fasilitasi perahu karet dan jalur evakuasi di beberapa lokasi. Harapannya dengan beberapa kegiatan tersebut dapat menguatkan Kelurahan Tambakrejo untuk menghadapi bencana banjir jika sewaktu-waktu terjadi.
Kegiatan dilanjutkan oleh paparan dari Narasumber Didik Setio Nugroho dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Kota Semarang yang menyampaikan bahwa program pengabdian dan CSR yang diberikan sudah sesuai dalam upaya menjadikan Keluraha Tambakrejo Tangguh Bencana di tahun 2024, beberapa fasilitasi yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan saat tanggap darurat/evakuasi, seperti perahu karet yang kurang fleksibel yang dapat diganti dengan perahu fiber/almunium dan mesin penyemprot air untuk tanggap darurat kebakaran yang dapat juga dimanfaatkan saat tidak digunakan untuk meningkatkan produktivitas alat. Didik Setio Nugroho juga mengapresiasi terkait ketangguhan masyarakat Kelurahan Tambakrejo dalam menghadapi bencana selama ini.
Pada sesi diskusi muncul beberapa masukan dari warga, seperti KSB yang masih ada dan perlu direvitalisasi, kebutuhan alat pemadam kebakaran, kebutuhan pompa untuk penanganan banjir dan alat transportasi evakuasi banjir yang sesuai. Selanjutnya FGD ditutup dengan revitalisasi KSB dengan menaikan wakil ketua menjadi ketua dan penyusun kepengurusan baru yang selanjutnya akan dibuatkan SK oleh kelurahan dan dilanjutkan ke BPBD Kota Semarang.