Pekerja Migran Indonesia (PMI) merupakan penyumbang devisa kedua terbesar setelah minyak dan gas (migas) bagi negara. Malaysia adalah salah satu negara yang menjadi tujuan bagi para-PMI.
Empat tim pengabdian kepada masyarakat kemitraan UNNES mengunjungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Johor Bahru untuk memberikan edukasi mengenai perlindungan hukum, literasi keuangan dan kompetensi keahlian bagi tenaga kerja, perilaku hidup bersih dan sehat serta literasi pendidikan pada Sabtu, 17/6.
Dalam pembukaan kegiatan, Pelaksana Fungsi penerangan, sosial dan budaya, Bapak Mohamad Rizali Noor menyampaikan paparan mengenai peran dan fungsi KJRI, khususnya dalam memberikan pelayanan dan pelindungan bagi WNI. Dalam kaitan ini, pihak KJRI dan UNNES mendiskusikan peran dan kontribusi dari kalangan Universitas untuk dapat menjadi solusi dari segala permasalahan yang dihadapi, melalui program pengabdian masyarakat.
Prof. Dr Benny Riyanto, S.H, M.Hum, CN, salah satu Ketua Tim Pengabdian sekaligus ketua LPPM UNNES mengatakan bahwa perlakuan buruk terkadang masih dialami oleh para PMI di negara tempat mereka bekerja. Ada banyak hal yang menjadi penyebabnya, mulai dari sebab yang bersumber dari diri PMI, sistem perekrutan, pengiriman dan pemulangan. “Bisa pula karena agen penyalur yang tidak bertanggung jawab hingga perlindungan hukumnya tidak jelas,” tuturnya. Dengan adanya masalah tersebut Prof Benny memberikan paparan mengenai memahami bentuk-bentuk perlindungan yang menjadi hak bagi pekerja migran.
“Di era globalisasi seperti sekarang ini menuntut PMI memiliki kompetensi keahlian yang memadai agar dapat bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain juga lemahnya manajemen keuangan ini dapat berimbas pada krisis keuangan para-PMI. Dari berbagai permasalahan yang dihadapi maka perlu dilakukan pemberdayaan bagi para-PMI di Malaysia.” Ujar Prof Sucihatiningsih DWP, M.Si., Ketua tim pengabdian.
Kemudian Dr. Widya Hary Cahyati, S.KM., M.Kes. memberikan paparan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat untuk para pekerja dan Dr. Evi Widowati, S.KM., M.Kes. memaparkan mengenai program perlindungan tenaga kerja Migran melalui BPJS Ketenagakerjaan baik Jaminan Kecelakaan kerja, Kematian dan Jaminan Hari Tua.
Para akademisi memberikan pelatihan kepada 45 WNI yang berada di Tempat Singgah Sementara (TSS) KJRI Johor Bahru. Selain pelatihan kepada WNI, tim pengabdian juga memberikan alat peraga matermatika kepada Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) yang diharapkan dapat membantu proses belajar mengajar, khususnya matematika bagi siswa-siswa Sekolah Indonesia Johor Bahru.
Tak hanya melaksanakan pengabdian, Ketua, Sekretaris serta kepala pusat di LPPM menginisiasi berbagai kerjasama yang mampu diselenggarakan bersama dengan KJRI Johor Bahru. Mereka mendiskusikan peran apa yang bisa diberikan dari Universitas untuk menangani para migran baik dalam bidang pemberdayaan masyarakat, bantuan mahasiswa dengan UNNES GIAT ataupun kolaborasi penelitian dan pengabdian.