Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengadakan peresmian Rumah Inovasi Virtual dan Research Networking Forum, Senin (1/11).
Rumah Inovasi ini diharapkan bisa menjadi wadah penelitian atau inovasi dosen maupun mahasiswa.
Rumah Inovasi virtual ini diresmikan secara langsung oleh Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum didampingi Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dr Suwito Eko Pramono MPD.
Prof Fathur Rokhman mengatakan Rumah Inovasi Virtual selaras dengan UNNES sebagai Rumah Ilmu Pengembang Peradaban sebagai spirit dalam mencapai visi Berwawasan Konservasi dan Bereputasi Internasional.
“Kita meyakini bahwa visi ini akan bisa tercapai Ketika aktivitas Tridharma Perguruan Tinggi dan keilmuan yang kita miliki dirasakan masyarakat. Jika ilmu itu dihilirkan melalui berbagai kegiatan penelitian, pengabdian, publikasi, invensi, dan inovasi sampai terasa kebermanfaatannya di masyarakat. Hal tersebut memerlukan ilmu agar dapat dikembangkan dan dihilirkan,” jelas Prof Fathur Rokhman.
Prof Fathur menambahkan Rumah Inovasi Virtual dan Research Networking Forum juga relevan dengan milstone UNNES yang mengembangkan UNNES bukan hanya sebagai teaching university tetapi juga riset university yang salah satu intinya ada pada inovasi.
“Inovasi yang dilakukan LPPM UNNES sangat membanggakan, meski di tengah pandemi, kita harus tetap berinovasi,” tambahnya.
Sementara Ketua LPPM UNNES, Suwito Eko Pramono menjelaskan jika inovasi bagi sebuah universitas merupakan sebuah branding untuk mengembangkan keilmuan dan teknologi. Melalui inovasi inilah, diharapkan perguruan tinggi bisa memperhatikan kebutuhan masyarakat saat ini.
“Teknologi yang sudah ada tidak selamanya bisa diimplentasikan, harus ada rekayasa berupa inovasi agar mudah diaplikasikan dan diadaptasikan,” kata Dr Suwito.
Sebagai universitas, kata dia para dosen yang ada di UNNES diwajibkan berfikir dan memberikan sebuah gagasan penelitian berupa inovasi. Intinya adalah bagaimana membantu geliat masyarakat melalui sebuah inovasi atau gagasan dengan teknologi tepat guna.
“Akademisi dituntut melakukan penelitian dasar, terapan dan pengembangan yang berbasis dari konsep inovasi. Nah UNNES ini ingin membantu UMKM agar bisa bersaing dan menggeliatkan perekonomian,” jelasnya.
Ia mencontohkan, ketika melakukan penelitian di Sukorejo Kendal yang merupakan penghasil Jambu Merah. Dari Inovasi yang dilakukan bisa menjadi 11 jenis makanan, empat diantaranya bahkan sudah memiliki ijin edar. Produk ini kata dia juga bisa menembus pasar ekspor.
“Jambu kan mudah busuk, bagaimana caranya diolah agar awet dan memiliki nilai jual yang tinggi. Kemarin kita bisa buat tepung, kemudian tepung ini dijadikan bahan brownis dan kue, permen dan olahan makanan lainnya,” tuturnya.
Dengan adanya Rumah Inovasi Virtual kata Suwito, diharapkan bisa menjadi wadah gagasan civitas akdemika UNNES sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Kedepan pihaknya juga akan membuat galeri produk UMKM di LPPM untuk dipamerkan.
“Ini bisa dijadikan wadah, misalnya daring ada hambatan. Bisa dilihat melalui website. Bisa juga dijadikan data base gagasan dan inovasi yang dilakukan dosen,” pungkasnya.