Lembaga Pengembangan, Pendidikan, dan Profesi (LP3) Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Tim Peneliti yang diketuai oleh Dr Ngabiyanto MSi melaksanakan kegiatan Pelatihan Implementasi Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Technological Pedagogic Content Knowledge (TPACK), Sabtu (12/8) di SD Labschool UNNES.
Pelatihan ini merupakan pertemuan kedua sebagai rangkaian pelatihan terstruktur. Pelatihan dihadiri oleh 25 guru dari SD Labschool UNNES dan beberapa sekolah di sekitarnya. Pelatihan menghadirkan narasumber dari University Malaya Assoc Prof Dr Fonny Dameaty Hutagalung, serta nasasumber dari UNNES Prof Dr Ani Rusilowati MPd, Dr. Ngabiyanto MSi, Arif Widiyatmoko SPd MPd PhDEd dan Asep Purwo Yudi Utomo SPd MPd.
Pelatihan ini merupakan rangkaian penelitian yang bertujuan mengembangkan keterampilan TPACK bagi guru. Guru diberikan wawasan mengenai TPACK secara umum serta unsur yang terdapat dalam TPACK seperti penguasaan teknologi, keterampilan pedagogi, penguasaan keterampilan bidang, sehingga dari berbagai pengetahuan TPACK ini diharapkan dapat menningkatkan kompetensi guru untuk melaksanakan pembelajaran abad 21.
Penelitian ini juga akan dilakukan di Malaysia bekerja sama dengan Universiti Malaya, Malaysia (QS 65 World Rank).
Materi pelatihan disampaikan oleh narasumber sesuai dengan bagian masing-masing. Assoc Prof Dr Fonny Dameaty Hutagalung menyampaikan tentang kondisi pendidikan di Malaysia, proses pembelajaran yang dilakukan, sampai pada permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pendidikan di Malaysia.
Menurutnya bahwa proses pendidikan karakter di Malaysia bergantung pada sekolah yang dipilih. Peserta didik dapat memilih sekolah yang sesuai kriteria mereka masing-masing. Oleh sebab itu, Kementerian Pendidikan di Malaysia memberikan aturan hal apa saja yang harus sama dan apa saja yang boleh berbeda.
Arif Widiyatmoko SPd MPd PhDEd menyampaikan tentang konsep TPACK, revolusi industri, tantangan bagi guru pada era revolusi industri 4.0, dan prinsip dasar pendidikan yang seharusnya berfokus pada pendidikan karakter. Selain itu, proses pembelajaran saat ini sama sekali berbeda dengan kondisi pembelajaran ketika guru itu sekolah. Hal inilah yang menjadi tantangan seorang guru untuk menjadi fasilitator dalam proses pendidikan sesuai denga filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
Prof Dr Ani Rusilowati MPd menjelaskan materi tentang berbagai model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang dipilih sangat menentukan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan. Selain itu, beliau menyampaikan berbagai permasalahan dalam memilih model pembelajaran, di antaranya guru merasa kesulitan untuk memilih variasi model pembelajaran yang inovatif dan kurangnya alokasi waktu dalam satu pertemuan.
Dr Ngabiyanto MSi menegaskan pentingnya kualitas guru agar mampu menggerakkan sekolah menjadi lebih maju dan berkualitas. Peningkatan kualitas juga harus dilakukan secara mendasar dengan meningkatkan SDM yang menguasai teknologi, pedagogik, dan penguasaan materi yang lengkap.
Pelatihan berlangsung lancar dengan antusias dari peserta ketika sesi diskusi. Peserta pelatihan saling memberikan pendapat dan tanggapan terhadap materi yang disampaikan oleh narasumber.
Kegiatan pelatihan ini diakhiri dengan penyampaian materi sekaligus praktik mengajar dengan menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis TPACK yang dipandu oleh Asep Purwo Yudi Utomo SPd MPd.