Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui kegiatan penerapan Teknologi Tepat Guna melatih keterampilan bidang kopi bagi 30 pemuda tani millenial yang berusia maksimal 30 tahun dari Desa Pledokan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang.
Ketua tim kegiatan Prof Dr Etty Soesilowati MSi menyampaikan, Barista yakni orang yang bekerja membuat dan menyajikan minuman kopi untuk para pelanggan di kedai atau coffee shop. Boleh dibilang ‘Barista’ merupakan ujung tombak yang menentukan secangkir kopi bisa enak dinikmati oleh khalayak. Untuk itu, seorang Barista harus memiliki pengetahuan yang mumpuni dalam hal perkopian. Kegiatan berlangsung di Nestra Cafe yang berada di kawasan KWU UNNES.
Pelatihan ini untuk mendorong terjadinya peningkatan kapasitas sumber daya manusia pemuda desa dengan mengoptimalkan sumber daya alam, sosial ekonomi masyarakat yang dimiliki melalui pengembangan ekonomi alternatif berupa pengembangan desa potensi lokal pengelolaan kopi.
Pelatihan pengelolaan kopi dilakukan secara kompherehensip dimulai dari pengenalan jenis jenis kopi lokal, perawatan tanaman, pemrosesan pasca panen, berbagai cara peracikan, dan pemasaran kopi.
Potensi yang dimiliki desa Pledokan yang terletak di kaki gunung Ungaran adalah kopi dan gula aren. Ini merupakan salah satu entry point untuk pengembangan desa sebagai pariwisata berbasis pertanian kopi yang lekat dengan kehidupan masyarakat.
Selama ini sebagian besar komoditas kopi di desa Pledokan diolah dalam bentuk produk olahan primer (biji kopi kering). Pengolahan kopi rakyat masih berupa kopi asalan dengan mutu rendah (grade 5 dan 6) dan kadar air masih relatif tinggi (sekitar 16%).
Hal ini disebabkan teknis pengolahan yang belum baik, pada umumnya kopi asalan yang dipasarkan tidak disortasi oleh petani, sehingga kopi yang diperdagangkan masih mengandung sebagian bahan yang dapat menurunkan mutu kopi.
Melihat hal ini masih banyak peluang pengembangan kopi dan perbaikan mutu kopi lokal, dengan pengenalan teknologi pengelolaan kopi yang baik oleh UNNES.
Dengan peningkatan kapasitas pengetahuan dan keterampilan bagi pemuda tani ini diharapkan memberikan nilai tambah dari bahan baku lokal yang semula bernilai rendah menjadi barang olahan bernilai ekonomi tinggi.
Dengan adanya produk kopi lokal berkualitas yang dapat masuk pada segmen pasar menengah atas seperti kafe, hotel, restaurant diharapkan akan memberikan nilai positif pada nilai tukar petani.
Menurut Eka Yuli Astuti (owner Nestra Cafe) prospek pengembangan kopi–kopi lokal Jawa Tengah sangatlah prospektif karena mempunyai keanekaragaman jenis diantaranya kopi arabica varietas geisha, typica, bourbond.
Kemudian, berbagai varietas robusta, ekselsa, dan liberica merupakan khasanah kekayaan kopi Jawa yang lekat dengan budaya ngopi sejak jaman dahulu. Hal ini dapat dijadikan satu rangkaian dalam rangka mendukung pariwisata dan ekonomi kreatif bermodal sumber daya lokal berbasis teknologi.
Pelatihan dengan materi modern/manual coffee brew, roasting, cupping, latte art, vietnam drip, hygine & sanitation disampaikan oleh barista bersertifikat BSN.
Dalam kesempatan ini pula dilakukan sharing tentang UMKM dari Dinas UKM dan Koperasi Provinsi Jawa Tengah, prospek komoditas perkebunan dari Kementerian Pertanian RI, dan kelestarian sumber daya genetik lokal oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI.