Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali melahirkan generasi unggul pada Wisuda ke-134 yang digelar di Auditorium UNNES, Sabtu (18/10). Di antara 1.476 lulusan yang diwisuda, nama Shawa Ayumi Hapsania, S.K.M., lulusan Program Studi Kesehatan Masyarakat, mencuri perhatian sebagai wisudawan terbaik dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,98 dan masa studi 1.417 hari.
Sejak awal, Shawa meyakini bahwa kesehatan bukan sekadar angka dan data, tetapi tentang manusia dan kepedulian. Selama menempuh studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNNES, ia belajar membaca data penyakit, melakukan surveilans kesehatan, hingga terjun langsung ke masyarakat untuk memberikan edukasi kesehatan.
Pengalamannya aktif sebagai fasilitator Palang Merah Remaja (PMR) dan anggota KSR PMI UNNES menumbuhkan nilai tanggung jawab sosial dan kerja sama yang kuat dalam dirinya.
“Semua pengalaman itu membawa saya sampai di titik ini. Menjadi pribadi yang terus belajar dan berusaha memberi dampak bagi masyarakat. Karena bagi saya, menjadi bagian dari dunia kesehatan masyarakat adalah cara memberi makna kepada hidup. Satu langkah kecil untuk perubahan besar,” ungkapnya.
Dalam pidato perwakilan wisudawan, Shawa menyampaikan rasa syukur dan penghargaan kepada orang tua, dosen, dan seluruh civitas akademik UNNES. Ia mengingatkan bahwa gelar sarjana bukanlah akhir, melainkan awal dari pengabdian yang sesungguhnya.
“Jika hari ini saya disebut yang terbaik, maka hakikatnya itu adalah doa orang tua saya yang Allah kabulkan. Toga ini bukan hanya milik saya, tapi juga milik ayah, ibu, dan seluruh orang tua hebat yang berjuang diam-diam di belakang kami,” tutur Shawa haru.
Ia juga mengajak para wisudawan untuk membawa nilai-nilai konservasi UNNES ke tengah masyarakat.
“Konservasi bukan hanya tentang alam, tapi juga tentang menjaga hati dan perilaku. Kini saatnya kita membawa nilai-nilai itu ke dunia luar,” pesannya.
Wisuda ke-134 UNNES melepas 1.476 lulusan yang terdiri atas 9 doktor, 62 magister, 7 profesi konselor, 1.381 sarjana, dan 17 diploma. Dalam sambutan Rektor, para lulusan didorong menjadi intelektual pencerah masyarakat.




