Meski baru dua hari menyandang gelar sebagai mahasiswa, mahasiswa baru Universitas Negeri Semarang (Unnes) menunjukkan keberanian dan sikap kritisnya.
Saat berdialog dengan Rektor Unnes melalui telekonferensi, mereka menyampaikan gagasan dan bahkan gugatan terkait persoalan yang mereka hadapi.
Mahasiswa Jurusan Bahasa Perancis, Ayu, misalnya mempertanyakan mekanisme penetapan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Sepengetahuannya, penetapan UKT dilakukan berdasarkan data yang diinput mahasiswa melalui data pokok dan survei ke rumah masing-masing.
“Bagaimana dengan kemungkinan ketidakakuratan data yang menyebabkan UKT terlalu ringan atau terlalu berat? Kalau memang dilakukan survei ke rumah, apakah itu dilakukan kepada saya? Jika ada kekeliruan, bagaimana ini direvisi supaya lebih adil?” kata mahasiswa asal Kendari, Sulawesi Tenggara.
Pertanyaan lain diungkapkan mahasiswa Jurusan Psikologi, Riko. Ia menyoroti mentalitas mahasiswa yang saat ini ditengarai memburuk akibat perubahan zaman dan pengaruh kebudayaan Barat. Ia juga mendambakan, setiap anak muda sepertinya tetap bisa menggunakan bahasa daerah. “Bagaimana Unnes menyikapi itu?”
Icha, mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaaan (FIK) asal Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah, mengaku senang bisa kuliah di Unnes. Ia mempertanyakan skema universitas untuk mengembangkan atlet sepertinya sehingga terus berprestasi meningkat hingga level nasional dan internasional.
“Mahasiswa FIK memiliki banyak prestasi di bidang keolahragaan. Bagaimana supaya prestasi kami bisa terus berkembang?” tanya atlet karate ini.
Selain ketiga mahasiswa tersebut, dalam dialog yang dipandu Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Dr Masrukhi MPd itu, mahasiswa dari tiap-tiap fakultas dan program Pascasarjana juga menyampaikan gagasan terkait studi dan pengembangan diri. Hingga berita ini diturunkan, dialog mahasiswa baru dengan Rektor masih berlangsung dan dapat disaksikan melalui live streaming di https://tv1.unnes.ac.id/stream/.
Selamat datang mahasiswa baru di kampus konservasi Universitas Negeri Semarang. Trima kasih atas masukan dan kritik yang membangun. Belajar keras akan menjadi semangat kesuksesan suadara. Salam konservasi