Riuh sorak penonton dan ketegangan setiap jurus yang dipertandingkan menjadi latar penyelenggaraan PON Beladiri ke-II Tahun 2025 di Kudus. Di balik suasana tersebut, hadir peran penting akademisi dari Universitas Negeri Semarang yang turut memastikan kelancaran jalannya pertandingan, khususnya pada cabang olahraga wushu yang berlangsung pada 22-26 Oktober 2025.
Salah satunya adalah Prof. Dr. Heny Setyawati, M.Si., Koordinator Program Studi S3 Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNNES yang dipercaya menjadi bagian strategis dalam kepanitiaan.
Pengalaman panjang Prof. Heny dalam bidang keolahragaan membuatnya berperan tidak hanya sebagai pengarah, tetapi juga sebagai penggerak dalam berbagai proses teknis di arena pertandingan. Ketelitian, komitmen, dan profesionalisme yang ia terapkan menjadi fondasi penting dalam memastikan setiap rangkaian kegiatan berlangsung tertib dan sesuai standar. Peran tersebut menunjukkan bahwa kontribusi akademisi tidak terbatas pada ruang kelas, tetapi juga hadir langsung dalam mendukung kegiatan olahraga tingkat nasional.
Kesuksesan penyelenggaraan PON Beladiri 2025 tidak lepas dari kerja bersama. Selain Prof. Heny, sejumlah dosen serta tenaga kependidikan FIK UNNES turut terlibat aktif sebagai panitia. Keterlibatan ini mencerminkan kolaborasi yang kuat antara perguruan tinggi dan pemangku kepentingan olahraga nasional. Kehadiran mereka membuktikan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem olahraga yang lebih maju dan berdaya saing.
Kontribusi para dosen FIK dalam kegiatan ini juga berhubungan dengan upaya mendukung mendukung SDG 4 tentang pendidikan berkualitas, sekaligus memperkuat kolaborasi lintas institusi yang sejalan dengan SDG 17 mengenai kemitraan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi ini memperlihatkan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam memperkuat ekosistem olahraga nasional.
Dedikasi Prof. Dr. Heny Setyawati, M.Si. bersama tim FIK UNNES menjadi salah satu faktor pendukung kelancaran pertandingan wushu pada PON Beladiri 2025. Melalui pengabdian dan kerja keras yang dilakukan, mereka menunjukkan bahwa dunia pendidikan dan olahraga dapat berjalan beriringan dalam membangun prestasi bangsa. Harapannya, kontribusi ini dapat mendorong semakin banyak sinergi antara perguruan tinggi dan dunia olahraga untuk mencetak prestasi yang lebih baik di masa mendatang.




