Kita Belum Siap pada Iklim Demokrasi dan Perbedaan

Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, agama, ras, dan golongan gampang sekali menghadapi ancaman perpecahan akibat berbagai konflik sosial.

Dengan berbagai alasan, sekelompok orang melakukan kekerasan lerhadap kelompok lainnya. Fakta ini menunjukkan bahwa kekerasan bukan hanya monopoli negara. Sejak 2001, kekerasan dilakukan oleh kelas menengah, orang-orang desa, kelompok etnis, dan para penjahat.

Dalam Seminar Nasional PPKn 2011 di Gedung C7 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang (Unnes) Senin (9/12), dosen Universitas Paramadina DR Bima Arya Sugiarto mengatakan penyebab konflik sosial di Indonesia banyak sekali. Antara lain salah paham antarbudaya, identitas kelompok terganggu, kemiskinan, dan menjamurnya kelompok Islam radikal. Kelompok inilah yang kabarnya sering menolak berbagai keragaman baik budaya maupun toleransi beragam.

“Kita belum siap pada iklim demokrasi dan perbedaan. Politik dan kebijakan pemerintah juga menjadi salah satu faktor penyebabnya,” kata Bima Arya dalam makalah yang bertajuk Multikulturalisme dan Pembangunan Karakter Bangsa.

Untuk mengatasinya, lanjut Ketua DPP Partai Amanat Nasional ini, harus ada cetak biru nation building. “Program yang bersifat jangka panjang dan berkesinambungan. Soal ini, rezim Orde Baru lebih baik. Misalnya, ada program Repelita I, II, dan seterusnya.”

Dia menyebutkan, saat ini yang pertu dilakukan pemerintah yakni pembentukan karakter atau state building serta pembangunan masyarakat madani. “Terbukti masyarakat madani adalah bagian mutlak dari wujud cita-cita kenegaraan, yaitu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya.

Seminar Nasional dengan tema “Problem Pembpangunan Karakter Bangsa” ini, menurut Ketua Panitia Choirul Amin, bertujuan untuk menumbuhkan karakter dan rasa nasionalisme peserta sebagai bangsa yang punya kebanggaan, berbudi pekerti luhur, berbudaya, berkesejahteraan, dan memiliki karakter sebagai bangsa Indonesia.

“Melalui seminar ini juga diharapkan dapat tumbuh karakter pribadi sesuai dengan empat pilar bangsa Indonesia sehingga problem pembangunan karakter bangsa dapat teratasi,” kata mahasiswa HKn angkatan 2009 itu.

Pembicara lain dalam seminar ini adalah Rektor Universitas Pandanaran Semarang Dr Inu Kencana, yang memberikan motivasi bertajuk Character National Building dalam Perspektif Ideologi Kesejahteraan.

Related Posts

6 Responses
  1. kajian yang sangat bagus; namun sayang ada statement yg terlalu prejudice terhadap kelompok agama. Apakah islam radikal itu? definisi yang dipaksa untuk ada. salah satu permasalahan terjadinya social clash adalah gerakan membabi buta suatu agama yang memaksa umat agama lain untuk memeluk agamanya dg cara apapun. mungkin ini salah satu alasan terjadinya kekacauan namun luput dari pengamatan kita.

  2. Sungguh, dalam hidup yang terdiri atas berbagai suku, agama, ras, dan golongan Harmonisasi mutlak diperlukan. Salah satunya adanya membudayakan TOLERANSI (dalam arti luas maupun sempit).

  3. Ris

    …………dan menjamurnya kelompok Islam radikal. Kelompok inilah yang kabarnya sering menolak berbagai keragaman baik budaya maupun toleransi beragam.. secara tdk lngsung anda sedang menyulut api..

  4. Siti Aisah

    PKn Jaya… selamat untuk adik- adik angkatan 2009 tercinta… sungguh kritis pemikiranmu yang peduli dengan keadaan bangsa kita saat ini…
    PKn tetap pada Fakultas Ilmu Sosial UNNES.

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

GDPR

  • Privacy Policy

Privacy Policy

Who we are

Our website address is: https://unnes.ac.id.

Comments

When visitors leave comments on the site we collect the data shown in the comments form, and also the visitor’s IP address and browser user agent string to help spam detection.

An anonymized string created from your email address (also called a hash) may be provided to the Gravatar service to see if you are using it. The Gravatar service privacy policy is available here: https://automattic.com/privacy/. After approval of your comment, your profile picture is visible to the public in the context of your comment.

Media

If you upload images to the website, you should avoid uploading images with embedded location data (EXIF GPS) included. Visitors to the website can download and extract any location data from images on the website.

Cookies

If you leave a comment on our site you may opt-in to saving your name, email address and website in cookies. These are for your convenience so that you do not have to fill in your details again when you leave another comment. These cookies will last for one year.

If you visit our login page, we will set a temporary cookie to determine if your browser accepts cookies. This cookie contains no personal data and is discarded when you close your browser.

When you log in, we will also set up several cookies to save your login information and your screen display choices. Login cookies last for two days, and screen options cookies last for a year. If you select “Remember Me”, your login will persist for two weeks. If you log out of your account, the login cookies will be removed.

If you edit or publish an article, an additional cookie will be saved in your browser. This cookie includes no personal data and simply indicates the post ID of the article you just edited. It expires after 1 day.

Embedded content from other websites

Articles on this site may include embedded content (e.g. videos, images, articles, etc.). Embedded content from other websites behaves in the exact same way as if the visitor has visited the other website.

These websites may collect data about you, use cookies, embed additional third-party tracking, and monitor your interaction with that embedded content, including tracking your interaction with the embedded content if you have an account and are logged in to that website.

Who we share your data with

If you request a password reset, your IP address will be included in the reset email.

How long we retain your data

If you leave a comment, the comment and its metadata are retained indefinitely. This is so we can recognize and approve any follow-up comments automatically instead of holding them in a moderation queue.

For users that register on our website (if any), we also store the personal information they provide in their user profile. All users can see, edit, or delete their personal information at any time (except they cannot change their username). Website administrators can also see and edit that information.

What rights you have over your data

If you have an account on this site, or have left comments, you can request to receive an exported file of the personal data we hold about you, including any data you have provided to us. You can also request that we erase any personal data we hold about you. This does not include any data we are obliged to keep for administrative, legal, or security purposes.

Where your data is sent

Visitor comments may be checked through an automated spam detection service.